✨29 | Sadness

899 86 12
                                    

Hari ini Luna mengadakan meeting bersama dengan perusahaan J&P Group membicarakan tentang kerjasama mereka yang baru-baru ini dilaksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Luna mengadakan meeting bersama dengan perusahaan J&P Group membicarakan tentang kerjasama mereka yang baru-baru ini dilaksanakan.

Saat makan bersama, Luna sempat mendengar pembicaraan Jimin dengan sekretarisnya bahwa setelah rapat ini selesai ia ingin segera pulang mengantar Lisa check up ke rumah sakit karena belakangan ini kondisi wanita itu kurang sehat, namun sekretarisnya itu bilang akan ada rapat lagi dengan pemegang saham yang tidak bisa ditunda karena sangat penting.

Lantas, Luna berdeham pelan kemudian bersuara pelan. "Maaf, bukan maksud saya mengganggu," katanya membuka suara di tengah obrolan mereka. Maka, Jimin dan sekretarisnya itu menoleh.

"Pak Presdir tidak perlu mengantar Lisa ke rumah sakit. Biar saya aja yang antar dia. Lagipula, dia saudara kembar saya. Saya tidak keberatan," ujar Luna sambil mengulas senyum.

Di hadapannya Jimin sempat berpikir, bertukar pandang dengan Sungwoon sementara sekretarisnya itu mengangguk meyakini.

"Gimana?" tanya Luna.

Kepala Jimin mengangguk setuju. "Setelah check up, bisa kamu jaga dia sebentar sampai saya pulang? Kamu nggak ada kerjaan lagi,'kan?"

Kedua sudut bibir Luna tertarik. Bibir merahnya menyunggingkan senyuman. "Tidak ada. Semua sudah beres. Jadi Presdir bisa serahkan Lisa pada saya."

"Terimakasih."

"Kalau boleh tau. Rumah sakitnya di mana? Sudah buat janji temu?"

"Rumah sakit Yonsei. Janji temu dengan Dokter Lim satu jam lagi," jawab Jimin melirik rolex nya di tangan.

Tidak ada obrolan lagi, mereka melanjutkan acara makan siang dengan tenang hingga meeting ditutup.

Luna keluar dari gedung diikuti oleh sekretarisnya, kelabunya menatap Jimin yang langsung bergegas pergi memasuki mobilnya. Seperginya laki-laki itu, mobil Luna datang dan supirnya itu langsung keluar membiarkan Luna mengendarai mobilnya sendiri.

Di perjalanan, Luna menelepon Lisa dan beberapa detik kemudian langsung tersambung dengan saudara kembarnya itu.

[Ada apa?]

Terdengar suara serak Lisa di seberang sana.

"Aku yang antar kamu check up. Pak Jimin lagi ada meeting penting," jawab Luna sambil fokus mengendarai mobilnya. "Kamu sakit apa?"

[Nggak tau. Udah tiga hari perutku mual-mual]

Mendengar itu, Luna sontak menghentikan mobilnya di persimpangan jalan. Ia terkejut.

Mual?

Apa Lisa hamil? Kenapa harus secepat ini. Bahkan Luna belum sempat memulai permainannya untuk merebut Jimin dari Lisa.

Sebisa mungkin Luna menyembunyikan rasa terkejutnya. Ia berbicara normal, "Sudah cek testpack? Mungkin mualmu karena faktor hamil." Luna bertanya dengan jantung berdetak cepat.

Married With Mr. Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang