19.

2.4K 272 11
                                    

"sehun-"

"Sehun,ini bukan salahmu." Jisoo bahkan tidak menjawab pertanyaan Sehun barusan.

"Dia,orang itu,dia masih pelajar. Kau tau kan,dia mungkin masih labil. Makanya seperti itu. Aku juga sudah tidak apa-"

"Tidak apa-apa kau bilang?" Sehun memotong penjelasan Jisoo.

"Menyirammu dengan air hingga basah kuyup,kau bilang tidak apa?"

"Sekarang menyirammu dengan air,lalu nanti apa?mencelakaimu?membunuhmu?-"

"Sehun,dia itu penggemarmu,kenapa kau berfikir-"

"Karena itu Jisoo-ya!Karena dia penggemarku!bisakah kau berfikir realistis sedikit saja?bisakah kau memikirkan dirimu sendiri sebelum memikirkan orang lain?"

"Lalu jika itu kau," Jisoo menjeda ucapannya.

"Jika itu kau,kau akan melakukan apa?aku yakin kau akan melakukan hal yang sama denganku." Kalimat Jisoo membuat Sehun terdiam sejenak.

"Dia itu pelajar.Kau pikir aku bisa dengan mudah dan teganya merenggut masa depannya begitu saja dengan melaporkannya?" Jisoo kembali mencoba menjelaskan kepada Sehun.

"Kau yakin hanya itu alasannya?alasanmu tidak melaporkannya hanya karena dia seorang pelajar?" Tanya Sehun.

"Kau,Jika kau melaporkannya,berita itu dirilis,identitasnya terungkap bahwa dia penggemarku,lalu nama fandomku,namaku akan tercemar,bukan itu alasannya?!"
Sehun sudah tidak dapat mengontrolnya lagi.

"Eoh!itu alasannya. Itu juga alasanku tidak melaporkannya,apa kau puas?" Jisoo juga sudah tidak dapat menahannya.

Selama mereka saling mengenal,baru kali ini lah mereka saling berteriak satu sama lain dan bertengkar.

"Bisakah kau jangan memikirkan orang lain dan memikirkan keselamatan dirimu sendiri dulu?!jebal." Pinta Sehun frustasi.

"Lalu kau ingin aku melakukan apa?melaporkannya?membuat masa depannya hancur,membuatmu berada dalam kesulitan?kau pikir aku bisa melakukan itu?"

"Kita yang seperti ini saja sudah cukup menyulitkanmu." Kalimat terakhir Jisoo berhasil membuat Sehun semakin merasa bersalah,Jisoo merasa bahwa hubungan mereka yang sekarang ini menyulitkan Sehun. Padahal,bagi Sehun tidak sama sekali. Jisoo lah yang berada dalam kesulitan.

"Tidak,tidak Jisoo. Ini sama sekali tidak sulit bagiku. Kau yang kesulitan,maafkan aku." Sehun menunduk,ia tidak berani menatap Jisoo.

"Aku sudah bilang ini bukan salahmu,Sehun. Jadi jangan menyalahkan dirimu,tolong." Mohon Jisoo dengan sangat,ia bahkan ijin menunduk dan berusaha menggenggam tangan Sehun tapi tanpa di duga Sehun malah langsung menarik Jisoo kepelukannya.

"Jisoo,ayo kita lalui sama-sama,jangan menyerah satu sama lain. Aku akan berusaha melindungimu,jadi tolong jangan menyerah padaku." Ucap Sehun yang memeluk Jisoo dan menyandarkan dagunya di puncak kepala Jisoo.

"Sehun,jangan seperti ini. Kau akan membuatku sulit melepaskanmu jika waktunya tiba nanti. Kenapa kita terasa sangat nyata?padahal kita hanya sementara." Batin Jisoo yang sedang bersandar di dada bidang Sehun.

"Berjanjilah padaku," pinta Sehun.

"Apa?" Tanya Jisoo.

"Berjanjilah padaku kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Jangan beri ampun pada siapapun yang berniat mencelakaimu bahkan jika itu adalah penggemarku." Ucap Sehun. Sehun bukannya tidak menyayangi penggemarnya,ia hanya ingin bersikap adil dan tegas apalagi jika itu sudah termasuk sampai mencelakai orang lain. Hatinya hancur sekali saat mengetahui bahwa ternyata yang melakukan itu bahkan penggemarnya sendiri.

We Got Married Where stories live. Discover now