02

3.1K 166 0
                                    

Happy Reading 🥳🥳🥳

Selama perjalanan gue cemas takut ayah udah pulang. Gue pun berjalan dengan kecepatan penuh. Pas sampai pekarangan rumah, dugaan gue benar ayah sudah pulang. Dengan keberanian gue masuk.
"Assalamualaikum Syfa pulang." Salam gue agak gugup.
"Waalaikumsalam darimana saja kamu cepat sini." Jawab ayah sambil menunjuk sofa disampingnya. Gue pun nurut duduk di sebelah ayah.
"Ayah bangga sama kamu walau kamu nakal tapi kamu pintar. Tapi ayah mau kamu merubah sikap mu. Dan keputusan ayah..."  Ayah menggantung ucapan nya
"Apa yah?" Tanya ku ingin tau.
"Akan memasukan kamu ke pesantren. Tidak ada protes." Lanjut ayah.
Lalu gue pun langsung lari ke kamar sambil nangis, karna gue pengennya ngelanjutin kuliah di UI kaya temen-temen yang lain. Tak lama terdengar suara bunda dari luar.
"Syfa sayang buka pintunya dong bunda mau bicara." Ucap bunda dari luar.
"Syfa mau tidur bun besok aja." Jawab gue.
Setelah itu tidak ada lagi suara bunda. Dan karena kecapekan menangis gue akhirnya ketiduran.

------------------------♡♡♡--------------------------

"Syfa bangun sudah pagi cepat siap-siap." Kat bunda. Gue bergegas buka pintu.
"Siap-siap kemana bun?" Tanyaku.
"Pesantren." Jawabnya
"Loh bun kok sekarang." Protes ku. Gimana gak protes coba baru tadi malam dikasih tau lah pagi ini udah main pergi-pergi aja.
"Cepat mandi ini baju nya." Ucap bunda lalu pergi.
Sesudah bunda pergi  gue pun mandi terus pakai baju yang di kasih bunda.
"Aduh ini pakai nya gimana sih. Panjang banget panas lagi. Pakai gak ya,,pakai aja deh daripada dimarahin ayah bunda. Huft"  Gerutu gue di dalam kamar.
Sesudah siap-siap gue turun buat sarapan.
"Wah cantiknya anak bunda." Ucap bunda sambil memperhatikan aku dari atas sampai bawah.
"Hehe Syfa gitu lo." Jawab gue sambil nyengir.
"Kamu nanti disana jaga sikap mu, jangan kaya di sekolah, nurut guru, taati peraturan." Jelas ayah.
"Iya yah." Jawab gue.
Kita semua pun makan tanpa bicara hanya suara dentuman sendok. Sesudah makan gue balik ke kamar buat nyiapin baju.
"Syfa mau kemana nak?" Tanya bunda.
"Nyiapin baju bun." Jawab gue
"Gaperlu semua sudah bunda siapkan. Memangnya apa yang mau kamu bawa? Celana sobek-sobekmu itu? Atau celana ketatmu itu?" Ucap bunda.
"Hehe" Gue pun hanya nyengir.
"Yaudah ayo berangkat." Perintah ayah.

------------------------♡♡♡--------------------------

Gue pun masuk mobil dan di dalam sudah ada ayah sama bunda.
"Sudah ayo masuk." Kata ayah.
"Iya." Jawab gue singkat.
"Udah gakusah sedih nanti kalau liburan kamu bisa pulang. Terus nanti kalau ayah sama bunda ada waktu luang bakal main-main deh kesana." Ucap bunda kepadaku.
"Iya bun." Jawabku.

Mobil pun berjalan meninggalkan pekarangan rumah. Selama perjalanan hanya ada keheningan. Gue pun buka suara.
"Memangnya pesantrennya ada dimana aih yah?" Tanya gue ke ayah.
"Banten." Jawab ayah sambil fokus menyetir.
"Kok jauh yah?" Tanya gue lagi.
"Biar gak bisa kabur." Jawab ayah sambil terkekeh.
"Yasudah lebih baik kamu tidur dulu aja nanti kalau sudah sampai bunda bangunin."Ucap bunda.
"Oke bun." Jawabku.
Setelah itu gue lihatin jalan lewat kaca mobil dan akhirnya tertidur.

------------------------♡♡♡--------------------------

Setelah perjalanan panjang akhirnya sampai juga.
"Syfa bangun nak." Bunda membangunkan ku.
"Sudah bun." Jawabku.
Lalu kita keluar dan masuk ke dalam sebuah rumah yang lumayan besar.
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum..." Salam ayah.
"Waalaikumsalam sebentar." Jawab seseorang dari dalam.
Lalu pintupun dibuka oleh seorang wanita paruh baya dan kita dipersilahkan masuk.
"Silahkan masuk pak buk" Ucapnya ramah.
"Abah ini ada tamu." Panggil wanita paruh baya itu kepada seseorang.
"Iya mi." Jawab seorang pria dari dalam.
Tak lama kemudian pria itu pun menampakkan dirinya.
"Siapa mi?" Tanya nya ke wanita paruh baya tadi.
"Oh pak Fero. Ada apa pak?" Tanya pria itu kepada ayah.
"Begini pak kiyai saya mau menitipkan anak saya Syfa disini agar dia merubah sifat lebih baik dan belajar ilmu agama." Jelas ayah.
"Oh baiklah. Ini anak bapak?" Tanya pak kiyai itu sambil melihat diriku.
"Iya pak kiyai ini anak saya." Jawab ayah.
"Oh baiklah. Sebelum nya kenalkan nama saya Kiyai Anwar dan ini istri saya ustazah Anna." Pak kiyai memperkenalkan dirinya dan gue mengangguk.
Tiba tiba....

Hayhayhay tiba tiba... tiba tiba..
Tiba tiba apa ya gaes..
Tunggu kelanjutan ceritanya ya
Babay:))
Jangan lupa votee :>>


~inran.

Bad Girl In Pesantren [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang