24

10K 1.1K 24
                                    

"Tidak berniat berhenti kerja saja?" tanya ibu Mingyu ketika datang berkunjung.

Wonwoo menunduk, menggeleng pelan sembari menggenggam erat tangannya sendiri dengan resah.

Tentu saja pertanyaan yang di ajukan ibu mertuanya itu sangat wajar, terlebih calon bayi Wonwoo akan menjadi cucu pertama mereka.

Ibu mertuanya itu hanya khawatir sang menantu akan kelelahan jika terus bekerja, lagipula penghasilan Mingyu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga mereka.

"Gyu, aku tidak mau resign." curhat Wonwoo setelah mertuanya itu pulang.

Mingyu tersenyum, mengusap lembut kepala Wonwoo.

"Ya sudah, tidak perlu resign." balas Mingyu santai.

"Ibu bagaimana?"

Mingyu ikut duduk disamping istrinya ditepi ranjang. "Nanti biar aku yang bicara pada ibu. Ibu juga pasti bisa mengerti alasanmu."

Bagi Wonwoo pekerjaan adalah hal penting. Bukan perkara penghasilannya namun lebih pada ketenangan hatinya.

Dulu dia ditinggalkan tanpa memiliki pekerjaan, Wonwoo masih bisa merasakan bagaimana susahnya bertahan hidup di saat itu.

Itu sebabnya memiliki pekerjaan bisa membuat Wonwoo merasa tenang.

Mingyu mengerti jika masa lalu yang buruk itu bisa Wonwoo lupakan seiring dengan berjalannya waktu.

Daripada memaksakan kehendak, Mingyu lebih memilih untuk mengikuti alurnya saja, karena dia tau jika Wonwoo juga tengah berjuang untuk keluar dari bayang-bayang masa kelam.

"Gyu, maaf ya.. selama ini aku pasti sangat merepotkanmu."

"Bicara apa? Kau sama sekali tidak merepotkan.."

Masalah pekerjaan itu selesai dengan sedikit penjelasan dari Mingyu pada kedua orang tuanya, mereka bisa memahami alasan Wonwoo dengan baik.

Mingyu bersyukur sekali memiliki orang tua yang begitu pengertian.

Wonwoo sendiri juga mengakui jika dia sangat menyukai sifat ibu mertuanya yang bijaksana.

••••

Wonwoo telah berada dirumah sakit bersama Mingyu untuk jadwal pemeriksaan rutin, ini menjadi yang pertama ketika kandungan Wonwoo telah menginjak usia dua bulan.

Dia sudah duduk dikursi antrian sementara Mingyu mengatakan akan pergi ke toilet sebentar.

Sepasang suami istri yang tampak familier baru saja keluar dari ruangan dokter Shin.

"Tunggu disini dulu sementara aku membayar tagihannya."

Itu adalah pasangan Jun-Hao.

Minghao mengangguk menuruti saran suaminya.

"Minghao.." sapa Wonwoo yang duduk tak jauh disana.

"Wonwoo!ㅡkau juga melakukan pemeriksaan disini?" tanya Minghao bergeser duduk lebih dekat kearah Wonwoo.

Wonwoo mengangguk. "Rekomendasi dari Shua hyung."

"Sama."

"...."

"Kurasa Jun kecewa padaku." gumam Minghao setelah keduanya terdiam beberapa saat.

"...aku sudah mengatakan pada Jun berulang kali untuk tidak usah mengetahui jenis kelamin bayi ini sampai waktu melahirkan tiba, tapi dia terus memaksa."

Sudah bisa Wonwoo tebak bayi yang Minghao kandung pasti berjenis kelamin perempuan.

Wonwoo jadi merasa prihatin sendiri. Memangnya kenapa kalau bayinya perempuan?

AFTER DIVORCE | MEANIE (Completed)✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora