5

10.2K 1.2K 31
                                    

"Ini gila! Aeri baru berusia satu tahun dua bulan dan aku sudah hamil lagi. Seungcheol benar-benar keterlaluan!" omel Jeonghan setelah ia kembali dari toilet.

"Jadi tadi kau pergi ke toilet untuk mengecek itu?" tanya Mingyu.

"Iya. Awalnya aku tidak percaya ketika Seungkwan mengatakan jika tubuhku kelihatan bertambah gemuk, lalu akhir-akhir ini aku sering sekali merasa pusing dan mual di pagi hari, karena curiga aku membeli alat tes kehamilan, dan inilah hasilnya!"

Dua buah alat tes kehamilan itu berjejer rapi di atas meja, semuanya menunjukkan dua garis merah terang yang artinya positif hamil.

"Wah, selamat Jeonghan hyung." ucap Wonwoo ikut merasa senang.

"Selamat, hyung. Rumahmu akan bertambah ramai setelah ini." ucap Mingyu.

"Senangnya Aeri akan punya adik sebentar lagi." tanggap Seungkwan. "Selamat ya, hyung."

"Senang bagaimana?! Aeri masih terlalu kecil untuk punya adik Seungkwan-ah!" balas Jeonghan frustasi.

"Memangnya kenapa? Aku dan Vernon malah ingin punya anak enam."

"Kau serius?" Wonwoo tidak bisa menutupi rasa terkejutnya, bukankah enam anak itu terlalu banyak?

"Iya, kami serius. Nanti kalau Yunhee sudah satu tahun kami akan ikut program kehamilan."

Yang bisa Mingyu lakukan hanyalah merasa takjub pada pasangan Vernon-Seungkwan, usia mereka masih sama-sama muda tapi memiliki pemikiran yang berbeda dari pasangan muda lainnya.

Wajah Jeonghan masih ditekuk ketika para ayah dan dua balita serta seorang pemuda lajang datang ikut bergabung.

"Apa ini? Milik siapa?" tanya Vernon heboh melihat dua buah alat tes kehamilan berjejer di meja. "Boo?"

"Bukan aku, tapi Jeonghan hyung."

"Jeonghan?" tanya Seungcheol dengan raut terkejut. "Sayang, kau hamil lagi?" semua bisa melihat ekspresi bahagia Seungcheol lengkap dengan senyum merekah.

"Woah, itu artinya aku akan punya ponakan baru, selamat Seungcheol hyung dan Jeonghan hyung." ucap Dino.

"Ini semua gara-gara kau!" bukannya membalas ucapan Dino, Jeonghan justru marah pada Seungcheol.

"Tentu saja gara-gara aku, sayang. Tidak mungkin juga gara-gara Dino kan?"

Yang lain serempak tertawa mengabaikan wajah Jeonghan yang masih kelihatan kesal.

"Pulang dari sini kita ke dokter kandungan ya, nanti kau jangan capek-capek, biar aku tambah asisten rumah tangga lagi saja untuk sementara waktu, baby sister sekalian untuk menjaga Daniel dan Aeri jadi kau cukup awasi mereka saja."

Jeonghan mengangguk.

Senang sekali melihat reaksi Seungcheol yang menyambut kehamilan anak ketiganya, tidak ada bedanya dengan seseorang yang bahagia saat menyambut kehamilan anak pertama.

Mereka romantis, selalu seperti itu..

•••

"Bagaimana?" tanya Joshua pada Wonwoo ketika mereka bertemu saat istirahat jam makan siang.

"Aku mendapat perbaruan kontrak untuk satu tahun kedepan, hyung." jawab Wonwoo.

"Ah, senang sekali aku mendengarnya. Ngomong-ngomong kau sudah hamil belum?"

Wonwoo menggeleng lesu.

"Hei, jangan murung, mungkin memang belum waktunya." balas Joshua. "Tidak ingin menjalani program kehamilan saja?"

AFTER DIVORCE | MEANIE (Completed)✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora