20

10.9K 1.2K 29
                                    

"Lelah tidak pekerjaanmu hari ini?" tanya Mingyu menyambut Wonwoo yang baru saja keluar dari pintu perusahaan.

"Lumayan.."

"Mau mampir kerumah baru? Semua perabotan sudah datang dan tertata rapi ditempatnya sesuai keinginanmu. Tadi siang aku sudah lihat kesana."

"Boleh."

"Seharusnya minggu ini sudah bisa ditempati, tapi ibu menolak, sayang."

Wonwoo tersenyum membayangkan wajah mertuanya itu ketika belum mengizinkan Mingyu dan Wonwoo pindahan rumah terlalu cepat.

"Bulan depan saja tidak apa-apa. Lagipula kasian ayah dan ibu hanya berdua dirumah. Aku juga masih ingin belajar masak dan membuat kue dengan ibu."

"Sayang, kalau memasak dan membuat kue itu aku ahlinya. Aku juga bisa mengajarimu."

"Iya, nanti belajar denganmu juga."

"Hai, Gyu.." sapa Joshua yang baru saja keluar dari dalam perusahaan.

"...kebetulan sekali kita bertemu disini. Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk bekal makan siangnya. Masakanmu enak, beruntung sekali Wonwoo memiliki suami sepertimu. Besok lagi ya?"

"Kau salah, hyung. Justru aku yang beruntung bisa menikah dengan Wonwoo." Mingyu merangkul mesra pundak Wonwoo disana.

"Manis sekali pasangan pengantin baru ini.." goda Joshua.

"Akan ku buatkan bekal untukmu setiap hari. Sebagai gantinya, nanti bulan depan tolong bantu promosikan restoran BBQ baru kami ya pada sanak saudara dan teman-temanmu."

"Kau bisa mengandalkanku. Ya sudah, aku duluan ya, Seokmin sudah datang."

"Iya, hyung. Hati-hati dijalan."

"Kalian juga."

••••

Mingyu tanpa lelah mengikuti langkah Wonwoo melihat setiap sudut dekorasi rumah baru mereka.

Wonwoo sangat menyukai bagian taman bunga, kelihatan sekali Mingyu membuat desainnya tidak sekedar asal-asalan, itu tampak seperti dipersiapkan tulus dari dalam hati.

"Boleh tidak aku membawa bunga mawar kesayanganku?"

"Lakukan semaumu.." balas Mingyu.

"Kau sudah pernah dengar ceritanya dari ibuku 'kan?"

Itu mengenai calon bayi Wonwoo yang dikubur disana.

"Tidak masalah bagiku karena dia juga bagian dari dirimu."

"Lalu Prince? Bolehkah kita memeliharanya disini juga?"

"Tentu saja boleh."

"Terima kasih, Mingyu."

"Jangan berterima kasih padaku, sudah menjadi tugasku untuk membahagiakanmu."

"...Wonwoo."

"Apa?"

"Lakukan apapun selama itu bisa membuatmu merasa senang. Selagi itu masih dalam batas wajar aku tidak akan melarangmu."

Setelah pernikahan mereka yang bisa Wonwoo rasakan hanyalah perasaan bahagia dan cinta untuk suaminya itu yang semakin besar dan mendalam disetiap harinya.

••••

"Ayah, ibu, maaf kami baru bisa datang berkunjung sekarang setelah menikah." ucap Wonwoo mendatangi kediaman orang tuanya.

"Tidak apa-apa, nak. Ayah tau kau dan Mingyu pasti sibuk sekali."

"Benar kata ayahmu. Ibu juga mengerti."

AFTER DIVORCE | MEANIE (Completed)✓Where stories live. Discover now