Aidan melirik sekilas pada sherli. "Udah ikutin saya aja Gausah banyak tanya! Dan satu lagi, nanti di dalem Gausah panggil saya pak. Manggilnya nama biasa aja"

Sherli hanya mengangguk kaku. "Untung bos gua" gumam sherli sembari mengelus dada.

Untungnya aidan tidak mendengar gumamannya dan Aidan langsung berlalu terlebih dahulu, sedangkan sherli berjalan di belakangnya.

Tempat pertama saat mereka masuk mall tentu restoran. Seperti yang aidan janjikan dia akan mentraktir sherli.

"Pesen semua yang kamu mau" sherli hanya menatap sekilas wajah bosnya itu kemudian dia menatap kembali buku menu yang ada di tangannya.

Seperti yang sherli lihat, makanan di restoran itu cukup enak. Untungnya dia belum sempat makan tadi.

Setelah mereka berdua memesan, tak perlu menunggu terlalu lama akhirnya makanan mereka pun datang.

"Kamu mesen sebanyak ini buat siapa sher?" Aidan terbelalak melihat makanan yang lumayan banyak di hadapannya.

"Ya buat saya lah pak. Kan tadi bapak sendiri yang bilang, pesen semua yang saya mau. Disini makanannya yang saya mau semua makanya saya pes__"

"Ya tapi ga segini juga kali sher, lagian Emang kamu bisa makan sebanyak ini sedangkan kamu baru mendingan"

"Tenang pak, makanan yang saya pesen disini yang bergizi kok" sherli mulai menyantap makanannya.

Aidan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah asli sherli yang berbanding terbalik jika sedang di kantor.

Setelah selesai makan, aidan mengajak sherli berjalan jalan di mall itu.

"Pak, kita mau kemana sih? Muter muter mulu dari tadi"

"Toko emas" sherli mengernyitkan keningnya.

"Mau ngapain pak?"

"Bisa ga sih Gausah manggil saya pak?"

"Lah terus apa?"

"Panggil namanya aja"

"Emmm...aidan? Aduh pak ga biasa"

"Udahlah Diem, ayo ikut aja" aidan menaik tangan sherli dan memasuki toko yang sedari tadi di cari aidan.

"Ada yang bisa kami bantu tuan?" Ujar salah satu pegawai di toko itu.

"Cincin berlian yang paling mahal di toko ini" pegawai itu pun mengangguk dan kemudian pergi untuk mengambil barang yang diminta aidan.

"Pak, bapak beli cincin buat siapa? Ga mungkin kan buat bapak. Apa jangan jangan__"

"Saya udah bilang berapa kali sama kamu, jangan panggil bapak! Lagian bawel banget sih"

"Ya lagian Bap...maksudnya...Emm aidan ngapain sih pake bawa saya kesini? Katanya mau traktir makan doang"

"Bisa ga Gausah ngoceh mulu tuh mulut! Pokoknya__"

"Permisi tuan, ini cincin yang tuan inginkan" pegawai itu memperlihatkan dua cincin berlian yang lumayan mahal pada aidan.

"Kenapa dua? Kan saya mintanya satu"

"Tapi, di toko ini ada dua cincin yang termahal tuan"

Aidan mengangkat kedua alisnya dan menatap sherli penuh arti. "Pilih sher"

Sherli membelalakan matanya. Apa maksud bos nya ini? Dia ingin memberikan sherli cincin yang harganya bahkan bisa membeli mobil.

"Ssaa..saya?"

Aidan berdecak malas. "Iyalah siapa lagi, buru pilih yang mana yang bagus"

Sherli mengangguk cepat, kapan lagi dia di belikan cincin mahal begini.

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now