Chapter-11

124 7 0
                                    

"Jadi?-"

"gua ke atas ya,mau siap-siap kerumah bunda"ucap laura lalu berjalan meninggalkan ruang makan mengabaikan teriakan adriel yang memanggilnya menuntut jawaban soal pertanyaannya tadi

"eh ra!jawab dulu"teriak adriel

"berisik lo!"celetuk revan

"yaudah kalo laura ga mau jawab,lo aja yang ngejawab pertanyaan gua tadi"ucap adriel mengalihkan tatapannya kearah revan
"lo cinta sama laura?"tanyanya penasaran

"belum"ucap revan .

Tanpa mereka sadari laura masih berada disekitar sana ia bersembunyi dibalik dinding penghubung ruang makan dan ruang tamu,hatinya sakit mendengar jawaban revan ia lalu berlari menuju kamarnya tanpa berniat mendengar percakapan mereka lagi

"kalo lo ga cinta sama laura ngapain lo nyetujuin perjodohan ini?mending batalin aja dah dripada entar lo nyakitin adek gua"ucap adriel menaikkan intonasi suaranya

"gua bilang belum bukan ga yang artinya gua masih belajar buat cinta sama laura"ucap revan sambil menekankan kata belum dan ga.

'walaupun sebenarnya gua udah cinta sama dia tapi gua ga tau perasaan dia kayak gimana'-batin revan

"jagain adek gua,jangan bikin dia sakit hati"ucap adriel yang dibalas anggukan kecil oleh revan

"den,neng laura ga jadi kerumah den revan"ucap bi inah yang baru saja memasuki ruang makan,sambil menundukkan kepalanya dihadapan revan

"kenapa?"tanya adriel

"gatau den,tapi tadi bibi liat neng laura nangis"ucap bi inah karna disaat ia membersihkan kamar laura,tiba-tiba laura datang dengan mata sembab dan menyuruhnya untuk mengatakan ke revan bahwa ia ga jadi kerumah revan.

"gua kekamar laura"ucap revan hendak berjalan meninggalkan ruang makan namun ditahan oleh bi inah

"eh den revan maaf ini kunci cadangan kamar neng laura tadi bibi lihat pintunya dikunci"ucap bi inah,sambil memberikan kunci cadangan kamar laura

"makasih bi"ucap revan lalu berjalan kearah kamar laura,saat sudah berada didepan pintu kamar gadis itu,ia langsung membukanya menggunakan kunci cadangan yang diberikan bi inah.

Ia berjalan memasuki kamar laura menuju ranjang gadis itu yang sedang telungkup sambil menyembunyikan wajah dibawah bantal

"ra!"panggil revan

"ra,lo kenapa?"tanya revan,lalu membalik badan laura agar menatap kearahnya,laura membuka matanya lalu mendongak menatap revan kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk dihadapan revan

"van,gua pengen ngebatalin pertunangan ini"ucap laura menunduk takut menatap wajah revan

"lo gila!pertunangan kita tinggal tiga hari lagi dan lo mau ngebatalin gitu aja"ucap revan membentak,membuat laura kembali menitikkan air matanya karna baru kali ini revan membentaknya

"gua ga bisa ngelanjutin ini semua"ucap laura sesegukan,revan mengusap wajahnya kasar lalu mengangkat dagu laura agar menatapnya

"kenapa?"tanya revan menatap mata laura dalam

"gua takut kalo suatu saat nanti diantara kita bakal ada yang tersakiti,gua takut van kalo lo bakal ninggalin gua dan lebih milih cewek lain yang berhasil dapatin hati lo"ucap laura dengan air mata yang terus mengalir dari wajahnya,revan menangkup wajah laura dan mengusap pipi laura lembut

"gua ga akan pernah nyakitin lo,sekalipun ada cewek yang ngedeketin gua,gua bakal tetap milih lo"ucap revan meyakinkan laura agar tak membatalkan pertunangan ini walaupun sebenarnya ia juga sangat sakit mendengar ucapan laura tadi

"gua ga yakin sama ucapan lo van"ucap laura,revan menghembuskan nafasnya kasar lalu menarik laura kedalam dekapannya

"ra gua mohon,kasih gua kesempatan buat ngisi ruang didalam hati lo dan lo harus percaya sama kata-kata gua tadi"ucap revan sambil mengusap surai hitam milik laura

'bahkan lo udah ngisi ruang didalam hati gua sebelum lo minta itu'

"gua butuh bukti van,bukan hanya sekedar kata-kata"ucap laura pelan

"gua akan ngebuktiin ucapan gua tadi,ga akan ada satupun cewek yang bakal ngerebut gua dari lo"ucap revan sambil mengeratkan pelukannya

"gua sayang sama lo ra"ucap revan lembut,laura akhirnya membalas pelukan revan tanpa menjawab ucapan pria itu,hatinya menghangat saat revan mengatakan itu

'gua juga sayang sama lo revan'

"udah selesai acara pelukannya"ucap adriel tiba-tiba yang sudah berada diambang pintu,sejak kapan pria itu ada disana?bahkan revan dan laura tak menyadari kedatangannya

"gangguin mulu kerjaan lo"ucap revan sambil melemparkan bantal yang ada disamping laura ke adriel,adriel menangkap bantal itu cepat sebelum mendarat diwajah tampannya dan menatap revan kesal

"ga ada sopan-sopannya lo sama calon kakak ipar lo yang cakep ini"ucap adriel

"mirror pliss,muka kayak pantat wajan gitu dikatain cakep"ucap laura sambil terkekeh kecil

"udah gitu jones lagi,ya ga ra?"ucap revan yang dibalas anggukan oleh laura,adriel mendengus kesal lalu melempar balik bantal yang ia pegang kearah revan

"ga asik lo berdua"ucap adriel lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan revan dan laura yang sedang tertawa

"udah jangan ketawa mulu"ucap revan,laura memberhentikan lalu menatap revan menangkat salah satu alisnya

"van daritadi hp lo bunyi terus"ucap laura menunjuk kearah ponsel revan yang berada diatas nakas

"ga penting"ucap revan lalu berjalan kearah sofa yang berada dikamar laura dan menyalakan tv

"tapi daritadi bunyi terus revan,angkat dulu sana"ucap laura sambil berjalan kearah revan dan duduk disamping revan lalu memakan cemilan yang ada diatas meja.

"males"ucap revan tanpa mengalihkan tatapannya dari tv

"hm revan,maaf ya soal tadi"ucap laura,revan menoleh menatap laura sekilas lalu mengacak rambut gadis itu gemas
"gapapa"ucap revan tersenyum kecil kearah laura yang dibalas senyum manis oleh laura

"kerumah bunda yuk van"ajak laura tanpa mengalihkan tatapannya dari revan

"tadi katanya ga jadi"ucap revan menatap gadis itu bingung

"sekarang gua berubah pikiran lagi"ucap laura yang hanya dibalas anggukan oleh revan

"revan ayo!"ucapnya lagi,revan berdecak kesal lalu merangkul pundak laura

"entar aja"ucap revan,laura melepaskan rangkulan revan dipundaknya lalu bangkit dari duduknya

"sekarang!"ucap laura sambil menarik tangan revan agar bangkit dari duduknya

"ck,iyaiya"ucap revan lalu bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah nakas mengambil kunci mobilnya dan ponselnya.

"jadi ga?"tanya revan saat melihat laura masih terdiam ditempatnya,laura mengangguk lalu berjalan kearah revan dan melingkarkan tangannya dilengan revan

"ayo"ucap laura senang lalu berjalan keluar kamarnya bersama revan dan berpamitan kepada adriel.

"kak iel gua kerumah bunda ya"ucap laura

"jangan pulang malem-malem"ucap adriel,yang dibalas anggukan kecil oleh laura.

Setelah mendapat izin dari adriel,revan dan laura pun langsung berangkat menuju rumah revan dengan catatan laura ga boleh pulang larut malem.

LOVE IN SILENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang