"mama jangan"

"ma-ma ma Aira takut"

"ma...pa..."

"mama papa jangan tinggalin Aira"

"ma pa Aira harus apa agar kalian percaya"

"ma pa bukan aira, Tanya abang kalo aira gak buat kakak gitu"

Azzam bingung melihat Aira yg berteriak begitu sambil memanggil mama dan papanya, sebenarnya apa yang terjadi?bukanya kedua orang tuanya baik ya? batin Azzam.

Azzam berusaha membangunkan Aira "Ra... ra... Ra... Aira" panggil Aira sambil menepuk nepuk pipi Aira,segala cara telah Azzam kerahkan tapi tak ada tanda-tanda akan kesadaran dari Aira, Azzam mengambil ponsel gadis itu untung saja tak ada password. Azzam menekan nomor yang bertuliskan Abang kesayang langsung saja azzam menelpon.

"halo apakah ini benar abangnya Aira?"

"iya benar kenapa, dan kenapa kamu bisa pegang ponsel Aira?"

"maaf bang soal itu tapi ini gawat Aira pingsan dan berteriak histeris dalam pingsannya itu, saya minta abang cepat kesini soalnya saya bawah motor jadi tidak bisa membawa aira, kami dihalte bis dekat kafe Halu"

"astaga baiklah saya akan kesana, tempat saya juga dekat situ"

Tut

Tutt

Tutt

Sambungan ponsel terputus, Azzam kembali berusaha menyadarkan Aira"ra... ra... sadar dong gue harus gimana ni,"ujarnya frustasi, " abang lo ni man belumsampai juga?" ujar Azzam khawatir sendiri, 10 menit akhirnya abang Aira datang.

...

Alvino langsung turun dari mobil, melihat keadaan sang adik yang tak sadarkan diri, sampainya dihadapan Aira, "ayo cepat kita angkat Aira kemobil saya" ujar Alvino tanpa basa basi lagi

Mereka berdua membopong tubuh Aira masuk kedalam mobil . Dan Alvino langsung menjalankan mobil itu sedangkan Azzam mengendarahi motornya walau hari masih hujan,

...

Sesampai dirumah sakit Aira sudah ditangani oleh dokter kepercaya keluarga mereka, dokter keluar dari tempat Aira di rawat.

"Bagaimana dok keadaan adik saya"

"adik mu taka pa,tapi apakah trauma yang sudah lama itu tak kunjung pulih?"

"Alhamdulillah, ya dok trauma it uterus menghatuinya dia selalu melihat dirinya sediri di tengah hujan itu"

"hmm baiklah kalo seperti itu saya akan menghubungi teman saya yang berkerja sebagai dokter psikologis"

"terimakasih dok" dan diangguki dokter. "saya permisi" ujar dokter "ya" jawab Alvino

...

Alvino melihat Azzam yang datang dalam keadaan basah kuyup, mehenaskan sekali.

"bagaimana bang kedaan Aira"

"aira baik baik saj, terimakasih karena kamu aira bisa dibawah kerumah sakit"

"makasih buat apa toh bang, itu juga abang yang membawa aira kerumah sakit"

"gak usah bicara formal sama gue, bicara sperti biasa aja" ujar alvino yang diangguki Azzam.

" gue ucapin makasih banget sama lo, karena kalo aja lo gak ada loh giman nasib Airasekarang dan missal tadi Aira gak naik sama lo gak mungkin ada yang tau kalo Aira pingsan disekolah karena hujan, gue juga merasa bersalah banget jadi abang gak guna, gue tega banget gak jemput dia hanya karena perkejaan, kalo saja tadi lo gak ada aira mungkin akan lebih parah, masalalu yang lama tertutup kembali terbuka selama apapun kita menyembunyikan Aira dari hujan itu" lirih Alvino yang meruntuki ditinya sendiri.

"gak bang itu bukan salah lo" ujar Azzam melihat Alvino yang merasa bersalah begitu, "hmm bang gue mau tanya, maksud lo masalalu yang lama tertutup kembali terbuka artinya?" Tanya Azzam penasran dengan kalimat akhir dari abang Aira.

"I itu hmm gimana ya, ah entah lah, itu apaan gue sulit buat jelasinya" Alvino gelagapan mendengar pertanyaan Azzam, bagaimana pula dia bisa keceplosan ngomong gitu, Alvino merutuki dirinya sendiri.

" ohh iya nama lo siapa? Kita belum sempatkan kenalan, nama gue Alvino bisa lo panggil bang Al aja" ujar Alvino merubah alur pembicaraan "nama gue Azzam bang, salam kenal gitu" mereka berdua berjabat tangan.

Azzam sadar akan alvino yang merubah arah pembicaraan mereka. Azzam tak akan berusah bertanya jika memang itu tidak boleh dan itu memang privasi Alvino, dia tak mau mengganggu Alvino.

...

Beberapa lama mereka berdua hanyut dalam pikiran masing-masing, sampai Alvino bersuara memecahkan keheningan.

"sebaiknya lo pulang dulu gih, lihat tu penampilan lo menghenaskan banget" ujar Alvino terkekeh melihat penampilan azzam. "eh iya bang, jangan bilang gitu juga kali bang masa orang ganteng gini dibilang gitu"Azzam mendelik medengar itu, Alvino tertawa akibat ucapan Azzam dan diikuti azzam.

"yaudah balik sono, nanti kalo lo mau main sini gak papa" suruh Alvino kepada Azzam

"lah ngusir ceritanya lo bang" "gak lah gue bilang lo pulang dulu bebenah pakaian yang lusuh basah kuyup gitu"

"hehehe okeyy deh bang gue pulang" pamit azzam belum lima langkah berjalan azzam berbalik lagi.

"ohh iya bang gue lupa titip salam buat Aira bilang dari orang ganteng" ujar Azzam

" Iya gue salami, udah pulang sono kelamaan pakai baju gitu bisa lo yang masuk sini" ujar Alvino dan diangguki azzam.

...

Beberapa lama ayah dan bunda datang dengan wajah panik bercampur khawatir yang mendominasi.

"bagaimana keadaan aira bang?" Tanya Ayah

"baik baik aja kok yah, tapi Aira belum sadar soalnya dokter beri obat penenang tadi"

"Alhamdulillah bunda khawatir banget pas dapat telpon dari kamu tadi Al"

"ini salah Al bun coba aja tadi Al jemput Aira gak mungkin akan jadi gini" ujar Alvio menangkup kedua tangannya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"gak bang itu bukan salah kamu gak ada yang salah, bunda bangga sama kamu" ujar bunda menenangkan sang putra.

Terdengar suara

"ma pa"

"mama papa"

"Ja-ja ngan Ai-ai ra takut, G-gak mau"

"Abang to-to long Aira, Bu-bukan Aira benaran ma pa aira gak pernah gitu"

Teriak Aira kembali terdengar oleh Alvino, ayah ,bunda. Alvino cepat menekan tombol untuk memanggil dokter.

Melihat sang putri begitu bunda sedih, sebenarnya apa yang pernah terjadi? sampai Aira tak bisa lupa dari kejadian itu padahal ini sudah 10 tahun? , tapi cerita itu tak pernah Aira ungkap dan bunda hanya bisa menerima begitu, nanti jika dia ingin bertanya bunda takut aira kembali seperti 10 tahun silam diman awal Aira ada di antara mereka.

Bunda lebih memilih tak mengetahui itu, walau bunda sedih melihat Aira yang rapuh. Bagaimana lagi Aira adalah anak yang kuat walau semua hal yang dia simpan mungkin sangat besar, tapi itu pasti akan terbongkar pelahan. Kehidupan yang kelam itu semoga bisa tersembuhkan suatu hari nanti. Itulah doa bunda untuk Aira.

...

Hayy guys
vote and coment ya
i lu yu 😘 buat kalian
Bubay🙌
wassalamualaikum...

SENJA ( H I A T U S ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang