"Wah, dia semakin hari semakin cantik. Dia benar-benar berbakat" ujar bibi Nam yang terpukau dengan penampilan Geum Seungwan.
"Bagaimana reaksinya setelah bertemu denganmu lagi, yeobo?" tanya bibi Nam, melihat kearah paman Nam yang masih melihat kearah televisi sambil menyeruput the herbalnya.
"Dia masih seperti nona Seungwan yang dulu, yang selalu ceria" jawab paman Nam dengan nada pria paruh baya dan terdengar berwibawa.
"Apa menurutmu, sekarang dia tidak selalu ceria?" bibi Nam kini terlihat menatap paman Nam dengan tatapan sendu.
"Entahlah. Dan aku jadi merasa tidak enak dengan nona Yewon. Terkadang aku berpikir, kenapa tuan Yoongi tidak memilih bersama nona Seungwan. Namun, kini aku tau kenapa" ujar paman Nam yang tak lepaskan pandangan dari televisi yang masih menyiarkan penyanyi Geum Seungwan.
"Kenapa?" tanya bibi Nam dengan ekspresi penasaran.
Paman Nam menghela nafas sejenak. "Mungkin orang menilai jika nona Yewon tidak secantik nona Seungwan, terlebih nona Seungwan lebih dewasa dari nona Yewon. Tapi, nona Yewon memiliki hati yang cantik dan pemikiran yang melebihi usianya saat ini. Dia selalu berpikir positif dalam melihat segala apapun. Jadi, kupikir itulah kenapa alasan kenapa tuan Yoongi lebih memilih nona Yewon" ujar paman Nam kemudian kembali menyeruput tehnya.
"Aku tidak sebaik itu paman Nam" ujar Yewon yang secara tiba-tiba mengejutkan kedua orang tua itu.
"Oh, nona Yewon" ujar bibi Nam yang terkejut dengan kehadiran Yewon dan seketika merasa tidak enak hati.
Yewon berjalan menghampiri paman dan bibi Nam yang sudah berdiri melihat kearah Yewon yang bergerak berjalan mendekati mereka. "Aku membawakan obat herbal untuk paman dan bibi Nam" ujar Yewon lembut lalu meletakkan obat herbal diatas meja makan berukuran kecil didekat pantry dapur.
"Paman sudah minum obatnya malam ini?" tanya Yewon melihat kearah paman Nam yang terlihat canggung dengan kehadiran Yewon.
"oh, sudah nona..", ujar paman Nam canggung.
Kemudian Yewon bergerak menghampiri paman Nam yang masih berdiri, lalu duduk dikursi yang ada diantara paman dan bibi Nam. "Ajumma, boleh aku minta teh buatanmu juga? Itu sangat menenangkan" pinta Yewon sedikit manja dengan bibi Nam.
Yewon memang selalu bersikap manja dengan bibi Nam setiap kali ia mendatangi rumah kakaknya, ia merasa ia sedang bersama neneknya yang sudah lama meninggal saat bersama dengan bibi Nam.
"Baiklah, aku ambilkan" ujar bibi Nam sambil tersenyum ramah, lalu bergerak mengambilkan the untuk Yewon.
"Duduklah paman Nam, kita minum teh bersama" ajak Yewon dengan ramah dan bersahabat.
Paman Nam duduk disamping Yewon masih dengan perasaan canggung. "Kenapa paman selalu bersikap seperti itu? Aku sudah katakan, aku tak ingin dianggap sebagai majikan. Paman tidak pernah aku anggap sebagai supir bagiku" ujar Yewon yang sebenarnya merasa tak ingin menganggap paman Nam sebagai seorang supir.
"Selama ini, aku sudah menganggap bibi Nam seperti nenekku yang sudah merawat dan membesarkan ku. Dan saat aku mengenal paman Nam, aku ingin menanggap paman sebagai keluargaku sendiri. Terlebih seumur hidupku aku belum pernah bertemu dengan kakekku".
"Apa nona ingin menganggapku sebagai kakek nona?" tanya pria paruh baya, yang rambutnya sudah memutih.
"Tentu. Walau mungkin didalam hati paman Nam, saya tidak se-istimewa nona Seungwan" Yewon yang menyadari jika keberadaannya dengan dibandingkan dengan Seungwan dihati paman Nam.
Paman Nam menghela nafasnya pelan sambil tertawa kecil. "Nona Yewon dan nona Seungwan sama sama wanita yang baik, saya senang jika kalian berdua menganggap saya sebagai keluarga nona" ujar paman Nam bersikap rendah hati.
YOU ARE READING
All About You [너에 관한 모든 것] {END}
RomanceCara mencintaiku tidaklah sulit. Hanya genggam diriku erat seperti apa yang kau lakukan saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun aku menyukai bahwa tidak ada yang sudah ditentukan. Cara mencintaimu tidaklah sulit. ...
Eclipse
Start from the beginning
![All About You [너에 관한 모든 것] {END}](https://img.wattpad.com/cover/194977638-64-k734956.jpg)