Yoongi mengeluarkan senyuman seringainya sambil terkekeh. "Jadi, kau merindukanku hingga kau rela datang ketempat kerjaku pagi-pagi" Yoongi bergerak semakin mendekat, mencoba menghapus jarak diantara mereka.

"Dengan siapa kau kesini, paman Nam?" tanya Yoongi yang sudah berdiri sangat dekat dengan Yewon.

Yewon menganggukkan kepalanya membenarkan. "Oh benar, dan dia masih menungguku diparkiran mobil" jawab Yewon sambil memainkan jaket Yoongi. Karena Yoongi yang sudah berdiri sangat dekat dengannya.

"Aku membawakan sarapan untuk Oppa, aku tau pasti Oppa belum sempat sarapan iya kan?" Yewon mengingat tentang bekal sarapan yang ia bawa untuk Yoongi, sambil menatap Yoongi lembut.

"Kau terlihat cantik hari ini Yewon-ah" ujar Yoongi yang sejak tadi sebenarnya sudah terpesona dengan tampilan Yewon pagi itu.

"Oh, benarkah?" Yewon seketika bertingkah gugup, karena tatapan Yoongi.

"Hm..dan itu membuatku khawatir" ujar Yoongi yang tiba-tiba memasang wajah dingin. Dan itu membuat Yewon menjadi bingung.

"Karena pasti saat kau datang kesini, semua orang yanga ada digedung ini terpesona denganmu" ujar Yoongi yang kini menampilkan sikap tsundere-nya.

Sontak mendengar itu membuat Yewon terkekeh. "Bukankah bagus jika aku terlihat cantik, semua pria suka dengan wanita cantik" ujar Yewon sambil kembali memainkan jaket milik Yoongi.

"Tapi, aku tidak suka jika milikku dilirik orang lain" gerutu Yoongi kini merapatkan tubuhnya pada tubuh Yewon, dan melingkarkan tangannya dipinggang Yewon.

"Aigoo, apa saat ini Yoongi-ku sedang cemburu?" ujar Yewon menunjukkan wajah imutnya. Dan itu membuat Yoongi tersenyum kecil dan wajahnya yang berubah memerah karena mendengar kata Yoongi-ku.

"Aku harus kembali bekerja, jangan lupa dimakan bekal sarapan yang kubawa. Oppa harus makan dengan baik, supaya Oppa tidak sakit" Yewon yang kini membalas pelukan Yoongi.

Yoongi menganggukkan kepalanya lugu. "Tapi,tak boleh pergi bekerja sebelum aku mendapatkan kiss hari ini" pinta Yoongi dengan nada manja.

Yewon terkekeh mendengar permintaan Yoongi. "Disini, tapi kita sedang dikantor Oppa. Bagaimana jika.." Yewon yang merasa tak nyaman karena mereka tidak sedang berada dirumah.

"Pintunya terkunci, tak akan ada yang masuk kecuali Jihoon. Dan kecuali kau mendesah cukup keras, maka mereka yang diluar akan mendengarnya" ujar Yoongi menggoda.

Seketika Yewon mencubit perut Yoongi, dan membuat Yoongi menjerit pelan tanpa melepaskan pelukannya. "Dasar mesum" Yewon mencibirkan bibir pink - nya sambil melotot kearah Yoongi.

"Jadi, tidak boleh pergi sebelum.." pinta Yoongi lagi sedikit memohon.

Yewon menatap mata kecil Yoongi sejenak, lalu dengan rasa mengalah ia memberikan kecupan dibibir Yoongi.

"Sudahkan?", ujar Yewon sambil berusaha melepaskan pelukan, namun Yoongi semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku sudah sangat merindukanmu selama seminggu ini, tapi aku hanya diberi kecupan. Itu tidak adil" gerutu Yoongi yang tak terima hanya diberi kecupan.

"Lalu, apa yang Oppa.." ucapan Yewon terputus, karena tiba-tiba saja Yoongi sudah mengecap bibir Yewon lebih dalam.

Yoongi semakin memperdalam ciumannya, tak hanya mengecap tapi mulai memasukkan lidahnya kedalam mulut Yewon. Kini salah satu tangannya berpindah ketengkuk Yewon, untuk memperdalam ciumannya sambil membawa tubuh Yewon merapat pada dinding ruang kerjanya.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now