"Dia asisten Produser Yoon. Ah, itu dia" tunjuk pegawai itu pada sosok laki-laki yang sedang berjalan agak cepat menghampiri Yewon.

Yewon ikut melihat pria yang bernama Jihoon yang berjalan menghampirinya. Lalu akhirnya tiba dihadapan Yewon dengan nafas sedikit tersengal.

"Oh, annyeonghaseo.." sapa Yewon dengan sopan dihadapan Jihoon.

"Oh, annyeonghaseo, nona Yewon. Maaf membuatmu menunggu, aku akan mengantarmu pada Produser Yoon" ujar Jihoon menawarkan untuk mengantar Yewon keruang kerja Yoongi.

Yewon membungkuk sejenak. "Maaf sebelumnya, sudah terlalu merepotkan dirimu asisten Jihoon" ujar Yewon ramah, dan merasa tak enak hati dengan Jihoon.

"Aniya gwaenchanha.." Jihoon ikut membungkuk dengan sedikit canggung.

Kemudian Jihoon dan Yewon berjalan menuju ruang kerja Yoongi yang berada dilantai 8 gedung agensi Universe. Kembali selama perjalanan menuju ruang kerja Yoongi, Yewon menjadi pusat perhatian orang-orang yang tanpa sengaja melihatnya. Bukan hanya karena dia seorang tunangan Produser Yoon, tapi juga Yewon terlihat cukup mempesona dimata orang yang melihatnya termasuk Jihoon yang beberapa kali ekor matanya melirik kearah Yewon.








Dan mereka pun sampai didepan ruang kerja Produser Yoon. "Saat ini, Produser Yoon sedang berada distudio rekaman. Mungkin sebentar lagi akan selesai, jadi nona bisa menunggu didalam. Aku akan memberitahunya" ujar Jihoon memberitahu. Lalu menekan nomor sandi pada depan pintu ruang kerja.

Yewon sempat melihat nomor sandi yang ditekan oleh Jihoon "1908" adalah nomor sandi untuk masuk kedalam ruang kerja Yoongi. Yewon tersenyum setelah melihat nomor sandi tersebut, karena itu adalah tanggal lahirnya.

"Masuklah dan tunggu didalam, aku akan memanggil Produser Yoon" ujar Jihoon mempersilahkan Yewon untuk masuk kedalam. Yewon membungkuk sejenak mengucapkan terima kasih lalu masuk kedalam ruang kerja Yoongi.

Didalam ruang kerja Yoongi, Yewon berjalan perlahan memasuki dalam ruangan sambil melihat kesekeliling ruangan. Dia melihat dua layar besar yang menempel didinding secara horizontal, empat buah speaker diantara kedua layar besar tersebut dengan beberapa hiasan pajangan berwarna hitam dan merah. Didepan layar terdapat alat MIDI (Musical Instrument Digital Interface), yang terdiri dari MIDI file dan controller yang akan membantu Yoongi dalam menghasilkan musik yang berkualitas.

Didalam ruang kerja Yoongi juga terdapat dua keyboard berukuran besar dan kecil, satu buah komputer dan satu buah laptop yang Yewon tau bahwa itu adalah milik Yoongi yang selalu ia bawa kemanapun. Yewon bergerak mengelilingi ruang kerja Yoongi yang tak terlalu besar, ia melihat adanya rak yang berisi semua tropy yang ia dapatkan dari penghargaan, juga terdapat beberapa botol sampo dan sabun dibagian bawah rak. Disebelah rak, terdapat rak lemari hanger baju yang digunakan untuk menggantung semua pakaian Yoongi. Dan didekat rak lemari terdapat sofa dan meja dihadapannya, juga sebuah bantal dan selimut yang ada didekat sofa.

Yewon berjalan menuju sofa, lalu meletakkan kantung yang ia bawa diatas meja dan ia mendudukkan dirinya diatas sofa dengan nyaman. Tak lama terdengar suara tombol sandi kunci pada pintu masuk ruang kerja Yoongi, diikuti dengan terbuka pintu tersebut dan terlihat Yoongi yang bergerak masuk kedalam.

"Yewon-ah.." panggil Yoongi yang sudah masuk kedalam dan menutup ruang kerjanya. Terlihat Yoongi yang berdiri dihadapan Yewon, menggunakan setelan casual. Jaket hitam yang melapisi kaos hitamnya, celana jeans berwarna biru gelap, menggunakan topi kupluk dan kacamata. Yewon yang menatap Yoongi dengan lembut, melihat Yoongi yang menghampirinya,

"Apa yang membuatmu datang kesini, pagi-pagi? Bukankah kau harus pergi bekerja?" tanya Yoongi lalu meletakkan kacamata dan ponselnya diatas meja.

"Hm..aku hanya merindukan Oppa. Sudah hampir 1 minggu kita tidak bertemu, kita hanya bertukar pesan. Tidak masalah kan?" ujar Yewon dengan sedikit berlagak imut.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now