What Is Love

151 29 3
                                    

2 tahun sebelum kecelakaan keluarga Yoo terjadi..
.
.
.
.

"Tuan Yoo, Saya ingin, jika perusahaan kita melakukan kerja sama, anak anda dan anak saya bisa melanjutkan bisnis ini, dan anda pasti mengerti maksud perkataan saya" ucap salah seorang pria dewasa dengan nada layaknya seorang pemimpin.

"Saya mengerti pak, tapi apa tidak bisa kita memberi mereka tujuan mereka sendiri?, jika terlalu memaksakan, itu tidak baik untuk mereka, mereka bisa merasa tertekan karna keinginan kita." jawab seorang pria dengan nada sesikit khawatir namun tetap meyakinkan.

"Itu tergantung bagaimana kita memberi tahu mereka Tuan Yoo, dan saya yakin, anak saya tidak keveratan dengan ini, karna memang inilah yang dia inginkan" pria tersebut berbicara sedikit ada paksaan di dalam kata katanya.

"Baik Pak, Saya akan membicarakan nya kepada anak saya terlebih dahulu, dan meyakinkan dia" Pria ini merasa khawatir dengan anak semata wayangnya, ia takut akan terjadi masalah jika ia tetap melanjutkan kerja sama ini, namun jika ia berenti, maka masalah yang lebih besar akan datang.

"Seharusnya dia setuju, Tuan Yoo" jawabnya dengan senyum iblis terukir di wajahnya yang membuat Tuan Yoo merasa sangat tertekan sekarang.
.
.
.
.
Skip

Di sebuah rumah keluarga Yoo, sedang terjadi perdebatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah rumah keluarga Yoo, sedang terjadi perdebatan...

"Tapi Appa, aku tidak menyukainya, aku membencinya, appa juga tau apa yang di lakukan kepada ku bukan?! Aku mohon appa, batalkan semua perjanjian dan kerja sama ini, aku tidak mau menjadi orang yang kena batunya karna kesalahan appa dalam mengambil keputusan, Appa, toling dengarkan aku!." Terdengar suara seorang gadis yang sedikit teriak dengam ekspresi wajahnya yang kecewa.

"Ya Jeongyeon! ini sudah keputusan ku, kau hanya perlu menikah dengannya, kau tak perlu mencintainya, cinta itu akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu jika kau sering bersamanya! ikuti perintah Appa! tidak ada kata penolakan! dan Appa yakin. dia tidak akan seperti dulu lagi!" bentak Appa nya.

Gadis tersebut tersentak mendengar perkataan Appa nya, karna baru kali ini Appa nya membentaknya dan memaksa kan keinginan nya sendiri tanpa memerlukan persetujuan dari dirinya, dia merasa Appa nya tidak lagi sayang padanya dan hanya memikirkan diri sendiri, hanya memikirkan bagaimna perusahaan mereka tidak bangkrut dan tetap jaya dengan bantuan perusahaan lain. Gadis tersebut lari keluar rumah, sambil menangis, jarang sekali ian menangis, ia terlihat tidak lagi pernah menangis sejak ia berumur 7 tahun, dan di umurnya yang 20 an, ia kembali menangis karna keputusan Appa nya.

"YOO JEONGYEON! MAU KEMANA KAU?! HEIIII! JEONGYEON!" Teriak Appa nya dengan muka menahan marah.

Tuan Yoo POV

Maaf kan Appa jeongyeon, Appa harus melakukan ini, jika tidak keluarga kita akan bangkrut, dan Appa tidak ingin kau menjadi susah seperti Appa dulu, Appa mohon, kamu bisa memahi situasi ini sendiri, Appa yakin, apapun keputusan mu tidak akan pernah salah memilih..
.
.
.
Di tempat lain

Hate or Love ?Where stories live. Discover now