Chandra melangkah maju, dan menarik kerah Marcel. "Anjing! Gak usah bawa - bawa cewek! Mereka gak ada urusannya sama ini!"

Daniel akhirnya mendekat. Dia menarik Chandra yang sudah tersulut emosi hingga membuatnya melangkah mundur, sedangkan Chandra terus berontak saat Daniel mengekang batas kemarahannya.

"Anjing! Lepasin gue! Lo gak liat Zura nangis Hah?!"

Kalau sudah begini, Chandra akan sulit untuk ditahan. Dia akan mengamuk seperti orang kerasukan.

Lyra menatap Chandra tidak percaya ketika melihat pria itu terlihat lebih marah dari sebelumnya saat Zura belum ada di sini.

Dan lagi—Zura. Hanya. Menangis. Tapi. Chandra. Bersikap. Seolah. Dia. Baru. Saja. Melihat. Zura. Disiksa. Dibunuh. Sekarat. Mati. Dan. Tidak. Hidup. Lagi.

Marcel menatap seluruh teman Chandra yang menampakkan wajah yang sama—marah. Pandangannya lalu jatuh pada Chandra yang ada di hadapannya.

"Pilih satu untuk gue bebasin secara cuma - cuma. Satunya lagi bakal gue bebasin kalau lo ngasih kontrak sirkuit itu ke Phoenix,"

Marcel lagi - lagi menyeringai, saat menangkap wajah Chandra yang semakin mengeluarkan aura menyeramkan dengan tatapan menusuk, sekaligus penuh pertimbangan itu.

Satu langkah untuk membunuhnya secara perlahan adalah menyiksa perasaannya.

Satu langkah untuk membunuhnya secara perlahan adalah menyiksa perasaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

El menepuk bahu Chandra. "Chan? Jangan gegabah, yang lo pilih punya resikonya masing - masing," Bisiknya.

Chandra tidak bisa menahan diri lagi, dia harus menyelsaikan ini sekarang. Pria itu melangkah maju menghampiri dua anak buah Marcel yang membekuk tangan Zura.

"Minggir lo berdua!"

"Minggir bangsat!" Ucap Chandra penuh penekanan. Dia mendorong dua anak buah Marcel, lalu menarik Zura hingga gadis itu menabrak dada bidangnya.

"Lo aman," bisik Chandra. Pria itu merangkul Zura dan memberikan usapan - usapan lembut di bahu gadis itu, menenangkan.

Lyra memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat drama ini berkepanjangan.

"Kalau gue 'penting', terus Zura apa?"

"Kalau dia spesial,"

"Berarti yang 'penting' gak spesial?"

"'Penting' sama spesial itu beda,"

"Bedanya?"

"Cuma lo yang bisa rasain bedanya,"

Perkataan Chandra tiba - tiba saja, terlintas di ingatannya.

'Sekarang gue baru ngerti, bedanya yang spesial sama yang penting,'

Lyra tersenyum miris untuk dirinya sendiri, jika menyukai Chandra sebegini menyakitkan, kenapa dia tidak bisa menghentikannya.

"El? bawa Zura sama Joya ke markas yang lama, jagain mereka sampai gue kesana," El mengangguk patuh, dan segera membawa kedua gadis itu pergi.

PLAYFUL LOVE | PCYWhere stories live. Discover now