"Apanya paham ! lu kayak gue nggak tau aja siapa elu, bosen gua dari dulu ketemu lu terus"

"Ish ! Lu minta di tabok ya !"

"Udah-udah, kok jadi berantem? ntar yang lain keganggu, udah dong" ujar Toni

Bukannya tidak terganggu, dzaki lebih memilih diam dan lanjut membaca ketimbang menggubris kedua temannya yang sedang beradu lidah, jangan heran ini bukan hal yang baru lagi. Pertemanan mereka sudah cukup lama jadi satu pertengkaran atau sekedar adu mulut bukan hal yang besar

"Kamu nggak jajan Ki?".tanya Desi dengan nada selembut mungkin

"Males dia, apalagi ketemu Lo, yang ada Diare ntar"jawab  sandi culas

"Aku nanya dzaki ya.. bukan chucky !!"ujar Desi penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"Au ah !. Ton sini minum lu, gerah banget jadi haus"ujar sandi seraya membuka tutup botol mineral dan meneguknya rakus

Toni hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala, tiba-tiba

"Byurrrrrr" entah angin apa reflek sandi menyembur minumnya tepat ke arah desi.

"Ihhh !!! Sandi lu kebangetan deh, lu kala...."
Protes Desi terjeda saat menyadari raut sandi yang cengo ke arahnya
"Ke.. kenapa lu ? Abis liat hantu?"ujar Desi lalu ikut memutar badan melihat ke arah yang sama.

Ternyata yang dilihat sandi bukan lain ialah seorang siswi yang memasuki kelas dengan kepala menunduk dan rambut hitam lebat tergerai lurus, langkahnya sangat cepat semacam orang yang abnormal ?, Mata sandi terus mengikuti gadis itu hingga ke tempat duduknya

"Itu dyra, penampilannya emang gitu nggak usah heran"ujar Toni santai

"Tau nih ! Kayak nggak pernah lihat dyra aja" sambung Desi sedikit kesal seraya menyeka sisi bajunya yang basah dengan tisu

"Sumpah selama gue sekolah dari TK sampai sekarang, baru ketemu yang kayak beginian" jelas sandi dengan membulatkan matanya tak percaya

"Ya gitulah, dia jarang berbaur sama teman-teman, maklum sih kalau lu nggak kenal"jawab Toni

"Terus lu kenalan dimana ?" Tanya sandi dengan sedikit memajukan tubuhnya

"Ya kenal lah, dulu Toni pernah sekelas sama dyra pas masih kelas satu kemarin"terang Desi

"Terus lu juga sekelas sama mereka ?"ujar sandi semakin penasaran.

"Ih bego ! Kan dulu gue sekelas sama elu ! Gimana sih" kesal Desi
Sandi hanya menggaruk tengkuk leher dan menampilkan cengir kudanya

"Gue kan cewek, yang begituan pasti dijadiin bahan omongan kaum hawa, ya gue tau dia dari situ" lanjut Desi

" Tapi menurut gue pasti lu udah nggak asing kan sama namanya ? Dulu waktu SMP, sekolah kita pernah jadi lawan main sekolahnya di olimpiade sains nasional, dia salah satu perwakilan mereka "ujar Toni seraya mengarahkan jarinya ke punggung dyra

Sejenak sandi mencoba untuk ingat dan "ah iya ! Dari SMP Cempaka 02 kan ? Berarti lawannya tim dzaki dong ! Ki, lu ingat dia ka...n ?"sandi menjeda kalimatnya saat melihat dzaki yang sudah menatap ke arah lain selain buku yang dipegangnya

Rupanya sedari tadi dzaki terus mengamati punggung dyra yang tengah duduk membelakangi di sudut depan kelas sana, awalnya dzaki sedikit terkejut saat melihat gadis itu memasuki kelas namun ia dapat mengendalikannya sehingga teman-temannya tidak menyadari hal itu
Entah alasan apa matanya tak bisa berpaling,ia terus memandangi gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan

"Ki ? Dazki ? "Panggil Toni seraya menggoyangkan bahu dzaki

"Kamu kenapa Ki? Kok bengong ? Nggak enak badan ya ?"tanya Desi dengan raut khawatir berlebihan seperti biasa

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: May 04, 2020 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

The Way You Holding MeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz