17. EPILOG

827 47 26
                                    


AUTHOR POV, JANUARI 2020

"Jadi bagaimana instruksi selanjutnya, sir?"

Seorang lelaki baru saja memasuki suatu ruangan. Di suatu tempat yang tak teridentifikasi oleh satelit manapun. Lelaki berumur lima puluh-an, dengan warna rambut yang sudah semakin memutih itu berjalan mengelilingi ruangan yang gelap. Derap langkahnya memenuhi ruangan. Dua orang lelaki lainnya, menatapnya dengan pandangan penuh harap. Kedua lelaki itu adalah bawahannya, atau istilah lain yang lebih tepat adalah anak buahnya. Lelaki itu kini menghampiri komputer kuno super besar di dalam ruangan itu, satu-satunya teknologi yang mereka miliki tanpa perlu takut untuk terlacak badan intel, satelit negara, atau organisasi rahasia manapun. Terdapat catatan penting terpancar di layar komputer tersebut.

"Mereka memiliki Putriku," dengus sang lelaki. "Stringer sialan itu merebut Vina dariku. Lelaki sialan."

Bagi sang lelaki, Hunters tidak ditakdirkan untuk putri kandungnya itu. Saat ia mengetahui bahwa Vina bergabung ke dalam organisasi rahasia itu, gemuruh kemarahan mulai terkecamuk memenuhi tubuhnya. Stringer hanya beralasan, alasan utama Stringer merekrut Vina adalah karena kesamaan wajah Vina dengan almarhum istri pertama Stringer yang bernama Taheera itu (Baca kembali Chapter 1 akhir ). Menurut sang lelaki, Stringer berbohong bahwa Vina dianggap sebagai putrinya. Kemarahan mulai memenuhi tubuhnya, sang lelaki, sang ayah kandung Vina itu jelas-jelas membenci Stringer saat ini.

Salah satu lelaki lainnya berdiri menghampirinya. Ia berkata, "biar aku yang membereskannya, sir."

Sang ayah (sang lelaki) itu tersenyum pahit. "Tidak perlu. Aku memiliki orang dalam, yang akan segera menghancurkan Hunters dengan sendirinya."

Ia memandang kedua anak buahnya. Senyuman dingin kini menghiasi wajahnya. "Aku memiliki tugas yang lebih penting untuk kalian berdua. Musnahkan semua orang yang menyakiti putriku. Bunuh Nacil, Yaji, dan tentu saja Hamdan. Ia lelaki pertama yang harus kalian bunuh."

Sang ayah sangat menyesal, atas apa yang ia lakukan di masa lalu. Menghapus ingatan Vina di masa kecil. Sehingga itulah yang membuat Vina kurang bisa memahami ingatannya sendiri di masa lalu, dimana ia menganggap bahwa ayahnya jahat padanya. Padahal tidak. Dan karena ingatan yang terpotong itu juga, saat Vina terbayang mendengar nama "Hamdan", nama itulah yang menggerakkan hati Vina. Padahal bukan Hamdan yang itu.

Salah seorang laki-laki mengangkat tangannya. Raut wajah tidak setuju terpancar dari wajahnya.

"Berikan tugas itu hanya kepada saya, sir."

"Ide bagus, Rendy."

Lelaki itu tersenyum getir. "Jangan panggil aku Rendy lagi. Nama itu sudah direbut oleh si brengsek Hamdan itu. Menggantikan ingatan Vina yang sebenarnya. Panggil aku Cedric sekarang, sir."

(Baca kembali Chapter 7/8 tentang Rendy

+++



.

.

.

.

.

.

.

HAI SEMUANYA!

Terimakasih atas antusiasme kalian mengikuti serial Hunters Agent. Hunters Agent sudah tamat sekarang, dan akan berlanjut ke AGENT VINA. Ceritanya sudah aku publikasikan di sebelah ya. Silahkan cek Worksku di sebelah. Selamat membaca teman2 semua. Semoga tidak penasaran lagi!! :) :D


Note tambahan (edited):

Dan ada satu lagi nih yang menjadi pengumuman penting!!

AURA sudah publish perdana!! Jangan lupa ikutin series terbaruku dan masukin ke Reading List kalian yaa!! Cek works sebelahku gaes!

AURA sudah publish perdana!! Jangan lupa ikutin series terbaruku dan masukin ke Reading List kalian yaa!! Cek works sebelahku gaes!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gaes! Saatnya nge-halu romance-fantasy!! :D ;)

_salamftujuh_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUNTERS AGENT (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang