All About You [너에 관한 모든 것] {END}

Karma Butterfly

"Iya, jika itu sebelum kau menjadi selebriti" balas Seungkwan yang menatap Yewon khawatir.

"Apa aku seorang selebriti sekarang?" Yewon terkekeh mendengar panggilan yang diberikan Seungkwan.

"Aku baik-baik saja Seungkwan. Terima kasih sudah selalu perduli padaku" Yewon merasa bersyukur memiliki sahabat seperti Seungkwan.

"Berhati-hatilah Yewon. Aku benar-benar merasa khawatir saat ini" ujar Seungkwan yang melihat kearah Yewon yang sudah turun dari mobilnya.

"Istirahatlah, terima kasih sudah mengantarku" Yewon memakai tudung hodie­-nya, lalu bergerak meninggalkan mobil Seungkwan.

Yewon berjalan menelusuri gang menuju apartemennya yang masih terbilang ramai. Banyak orang yang masih lalu lalang berjalan digang yang tidak terlalu kecil tersebut. Apakah mereka sekedar unutk pergi kemini market, pergi kekedai kopi dan kedai roti. Atau pergi kekedai kueberas untuk membeli seporsi kue beras hangat untuk cemilan atau makan malam.

Saat Yewon sedang berjalan diarah jalan setapak menuju apartemennya. Tiba-tiba seseorang berjalan disampingnya dan menggenggam tangannya. Sontak Yewon menoleh kearah orang tersebut, yang ternyata seorang pria yang menggunakan jaket jeans dan topi yang menutupi matanya.

Yewon tidak mengenali pria yang berjalan disampingnya sambil memegang tangannya, seketikan ia merasa takut dengan pria itu.

"Siapa kau?" tanya Yewon yang merasa takut, tetapi pria asing itu tidak menjawab.

"Tolong lepaskan tanganku" pinta Yewon cepat sambil berusaha melepaskan genggaman pria itu. Namun pria itu semakin erat menggenggam tangan Yewon.

Yewon semakin merasa takut saat pria itu semakin erat menggenggam tangan Yewon. Lalu tiba-tiba pria itu menarik tangan Yewon dan diri Yewon kearah sebuah gang kecil didekat sebuah toko roti yang berbeda arah dengan jalan menuju apartemennya.

"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya Yewon cepat dengan perasaan takut yang besar.

"DIAM..!!" ujar pria itu sambil menarik tangan Yewon kearah gang kecil yang semakin gelap.

Karena takut sesuatu terjadi dengannya, dengan sekuat tenaga Yewon menarik tangannya yang digenggam hingga terlepas. Lalu dengan cepat ia berlari menuju jalan sebelumnya. Namun lari Yewon kalah cepat, karena dengan cepat juga pria itu kembali berhasil menangkap Yewon, menarik pinggang Yewon dan membungkam mulut Yewon dengan tangannya lalu menarik Yewon semakin masuk kedalam gang tersebut.

Yewon sedikit memberontak dan berusaha berteriak dengan keras tapi karena pria itu membungkam mulut Yewon maka suaranya tak begitu terdengar.

Yewon semakin ketakutan karena pria itu membawanya semakin kedalam tempat yang gelap. Lalu seketika Yewon menggerakkan kepalanya, hingga ia menggigit dengan kuat tangan pria yang membungkam mulut Yewon.

Pria itu menjerit saat Yewon menggigit kulit tangan antara telunjuk dan jempol pria itu. Kemudian Yewon memukul perut pria itu keras dengan sikunya, dan Yewon berhasil terlepas dari tangkapan pria asing itu. Dan dengan cepat ia berlari meninggalkan pria itu kedalam gang kecil untuk mencari jalan keluar.

Yewon terus berlari menelusuri gang kecil yang sebenarnya tidak begitu ia ketahui, terlebih didalam gang itu minim dengan penerangan. Yewon terus berlari sekuat tenaga karena kini pria itu kembali mengejarnya, dan Yewon semakin merasa ketakutan.

Yewon masih mencari jalan keluar dari gang kecil yang menurutnya seperti sebuah labirin, hingga samar-samar ia menemukan cahaya dari pintu keluar gang kecil. Yewon mencoba mempercepat langkahnya yang lelah berlari, dengan nafas tersengal. Tapi, belum Yewon sampai pada ujung gang tersebut. Sekali lagi pria itu berhasil kembali menangkap tangan Yewon dan menariknya hingga kembali merengkuh pinggang Yewon. Tubuhnya yang lelah tak mampu lagi melawan tenaga pria asing itu yang membawa tubuh Yewon kedalam dekapan pria tersebut.