part 16

2 0 0
                                    

Hari ini adalah jadwal fasya kuliah. Dia sudah berangkat ke kampus di jemput oleh angga, jujur ketika melihat mereka dika benci, iri entah mengapa hati memaksa harusnya dika yang berada di posisi angga. Lalu dika malah menggerutui takdir mengapa dika terlahir sebagai kakaknya fasya bukan jodohnya fasya.

Dika berniat ke cafe dulu pagi ini, menenangkan hati dan pikiran. Sambil lalu menuju ruang kerjanya hpnya berbunyi ringtone telfon masuk.

Dia melihat nama alesha disana, fikirannya langsung teringat tentang alesha dulu. Dia adalah temannya sewaktu SMA dan teman angga juga. Kalau tidak salah dia pindah saat duduk di kelas 3 SMP jadi mereka sudah berteman sejak lama.

Kemana saja rimbanya selama ini? Setelah 4 tahun berlalu alesha baru nongol lagi dan kebetulannya dia masih menyimpan nomor telepon alesha. Siapa akan mengira jika dulu saat masih SMA alesha menjadi rebutan dika dan angga karena kecantikannya bahkan mereka berdua sampai beradu walau akhirnya tidak ada yang menang. Seperti apa wajah alesha sekarang ya? Pasti semakin cantik. Dulu dia dan angga gagal mendapatkan cinta alesha karena angga mengalah akibatnya dika pun tak tega merebut alesha begitu saja, menang dengan tidak terhormat namanya. Dia tersadar dari lamunan dan mengangkat telfon alesha.

'hallo?' Sapa dika

'emang semua udah pada jadi pak bos makanya angkat telfon aja sampe nggak sempet' alesha langsung menyemprot, tak berubah gaya centil dan manjanya sejak dulu

'semua gimana sih sha?' tanya dika

'itu si angga, di telfonin sampe hpku mau jatuh juga nggak di angkat' gerutu alesha

'lo emang kamu dimana sekarang?' tanya dika

'aku tuh udah di Indonesia, ini tadi sampai jam 5 pagi' kata si alesha

'eh yaudah mampir ke cafe aku aja, aku share located ya. Udah jangan ngedumel aja' dika buru buru mematikan telfon dan mengirim lokasinya ke alesha

Mendengar alesha sudah di Indonesia dia sangat senang sehingga tak tanggung tanggung dia langsung meminta alesha mampir ke cafe saja.

Mereka bertemu di cafe beberapa menit kemudian. Dika terkagum-kagum melihat perubahan alesha yang kian cantik mempesona. Ah, kenapa tidak terpikir sejak lama saja tentang sebuah ide jahat?

Tiba tiba dika memikirkan seandainya alesha menjadi orang ketiga dalam hubungan angga sudah pasti fasya minta putus dan dika bisa bebas memberi perhatian pada fasya lagi. Toh alesha dulu kan juga suka pada angga. Meskipun dia tak tau sekarang bagaimana? Apa alesha sudah menikah atau menjalin hubungan dengan seseorang.

"Sha inget angga kan?" Tanya dika memberanikan diri

"Inget lah dik! Tadi pagi aja aku nelfonin dia nggak di angkat, tau tuh anak makin sombong aja" jawab alesha sambil mengunyah steak.

Astaga saat belepotan dan mengunyah saja masih terlihat cantik, batin dika. Dia terdiam lama, berpikir berulang kali untuk mengatakan tawarannya. Mengingat alesha bukan cewek gampangan.

"Sha mau nggak bantuin aku?" Akhirnya dika memutuskan untuk bicara

"Aku bakal bantu sebisaku, soal apa sih?" Jawab alesha

"Kamu udah punya cowok belum?" Tanya dika hati hati

"Nih lihat, 10 jari semua kosong melompong" sambil mengangkat kedua tangannya di depan muka dika.

"Oke jadi gini sha, angga sekarang lagi pacaran sama fasya adekku. Aku pengen kamu hancurin hubungan mereka" jelas dika singkat

"Oh, okee bisa di atur. Aku cuma butuh banyak informasi soal dia aja, karena selama ini kan aku juga udah lama banget nggak ketemu kalian berdua. Ya, udah lupa lah sama semua hal tentang dia" jawab alesha santai.

Dika sangat yakin alesha akan berhasil menjalankan misi mereka. Mengingat masa lalu mereka dan alesha yang sekarang. Dika segera memberikan semua informasi mengenai angga kepada alesha.

Fasya dan angga sedang makan siang bersama di sebuah restoran, angga baru saja menjemput fasya dari kampus. Setelah jam makan siang rencananya angga akan mengantar fasya lagi ke kampus untuk melanjutkan kuliahnya.

"Hai sayang, kok aku telfonin kamu nggak angkat sih? Sibuk apa sebenernya? Aku kan semalem udah bilang kalo hari ini aku sampai di Indonesia aku tuh udah kangen banget sama kamu" alesha datang dan langsung memeluk angga yang duduk di depan fasya.

Baik angga maupun fasya bengong melihat tingkah alesha.

"Alesha? Kamu? Sejak kapan di Indonesia? Tolong lepasin aku!" Angga segera mendorong alesha supaya melepaskan pelukannya.

"Kamu kenapa sih sayang? Aduh aku haus banget nih, pesenin minum dong" rayu alesha lagi

"Kamu kenal sam cewek ini ngga?! Dia siapa? Pake panggil sayang!" Sambar fasya segera dengan penuh emosi

"Kenalin, namaku ALESHA dan aku adalah calon tunangan angga" alesha dengan lagaknya yang sombong

"Aku nggak sadar ternyata aku masuk perangkap buaya!" Pekik fasya kemudian mengambil tas dan pergi meninggalkan angga yang bingung dengan alesha.

"Sha! Sejak kapan sih kita berhubungan?! Bilang sama aku siapa yang bayar kamu?!" Angga bukanlah seseorang yang bodoh

Dia kemudian pergi menyusul fasya yang sudah keluar restoran, angga yakin fasya sekarang sedang terpukul sekali hatinya.

"Sya! Fasya dengerin penjelasanku dulu. Sya aku sama alesha itu cuma temen SMA, kita nggak pernah ada hubungan apa apa. Ada orang yang sengaja mau hancurin hubungan kita sya" jelas angga

"Apapun yang kamu jelasin itu nggak akan bisa membohongi fakta yang aku lihat tadi angga! Aku kecewa percaya sama kamu! Mulai saat ini tolong jauhin aku dulu!" Jawab fasya keras kepala.

Sebuah taksi di hentikan oleh fasya dan dia masuk ke dalam taksi itu. Angga merasa gagal. Dia berputus asa. Harusnya makan siang itu bisa menjadi yang berkesan bagi fasya. Alesha datang dan mengacaukan segalanya. Dan sekarang dia juga mengacaukan rencana terbesar angga untuk menghancurkan hidup fasya.

"Hallo Jony, cari informasi siapa yang berani menyuruh alesha merayuku" angga menelfon anak buahnya

Dia kemudian mengirim foto alesha dan lokasi terkini alesha untuk mengikuti jejaknya.

Angga sudah berjanji dalam hati jika dia menemukan orang dibalik semua rencana busuk ini dia pasti akan menghajarnya habis habisan. Lihat saja!

Angga masuk ke dalam mobil dan berniat pergi ke cafe dika. Sebelum pergi dia melihat alesha sudah tidak ada di tempatnya duduk tadi. Gadis itu pasti sekarang sedang menagih bayaran pada tuannya. Batin angga. Ternyata alesha memang benar-benar perempuan murahan. Tak akan angga biarkan dia menghancurkan semua rencana yang sudah hampir berhasil begitu saja.

"Dasar cewek brengsek!" Angga memaki maki sambil memasuki ruang kerja dika di cafe.

"Kenapa sih bro?" Tanya dika kaget temannya datang sambil marah marah.

"Banyak masalah gue. Pesen milk shake nya satu panas gue." Kata angga tak mau menjelaskan.

Begitu pesanan datang dia menghabiskannya sekali teguk. Kemudian meninggalkan uang di bar dan pergi lagi tanpa kejelasan.

Duniaku Where stories live. Discover now