43 🐝Haru🐝

4.5K 182 10
                                    

Krekk, suara pintu dibuka.
Orang yang baru datang berhasil mencuri perhatian mereka. Tanpa melepaskan pelukan mereka menoleh.

"Kakak cantik?" gumam Agnes.

"Agnes" ucap Bara.

Bara melihat Ziela. Ziela nampak biasa-biasa saja.

"Ini pelukan sampe kapan, dikit engap ni badan hehe" ucap Kenzie memecahkan suasana dingin.

"Eh Agnes ganggu ya? Kalo gitu Agnes ke kak firman aja tadi liat disana" ucap Agnes berniat meninggalkan ruangan. Agnes sudah memegang knop pintu.

"Nes" ucap Ziela.

Agnes berbalik dan terlihat ia sedang menahan air mata agar tidak jatuh.

"Iya kak" Agnes menunduk.

"Sini" ucap Ziela.

"Boleh?" tanya Agnes.

"Tentu saja Agnes, kita kan keluarga" ucap Ziela.

"Kamu udah menerima Agnes?" tanya Bara.

"Dulu sebenarnya aku benci sama Agnes tapi itu bukan kesalahan dia, tante Angela yang salah. Agnes hanya gadis kecil yang tak tau apa-apa" ucap Ziela.

Agnes pun mendekat dan memeluk Ziela yang masih tiduran bersama Kenzie.

"Makasih ya Kakak cantik" Ucap Agnes.

"Iya sama-sama" ucap Agnes sambil tersenyum.

"Ini ada apa sih kakak cantik? Agnes ga paham" Tanya Agnes.

Ayla menjelaskan semuanya tanpa ada yang terlewat.

"Mama Agnes jahat ya" Agnes menatap sendu Ayla.

"Iya nes, kamu jangan kayak mama Angela ya" ucap Bara.

Agnes pun mengangguk.

"Ini kakak cantik kenapa pipinya diperban?" tanya Agnes.

"Sedikit kecelakaan nes" ucap Ziela.

"Sakit?" tanya Agnes.

"Tadi sakit, tapi sekarang engga sih karena kita udah kumpul bersama" ucap Ziela.

"Azka, kapan kamu melamar anak saya?" tanya Kenzie.

"Aduh ini camer udah kasih lampu hijau" batin Azka.

"Maunya sih sekarang om tapi nunggu Ziela lulus dulu" ucap Azka.

"Kamu Bara, kapan kamu nikah?" tanya Kenzie.

"Lho kok ayah nanya Bara, Bara punya pacar juga belum" ucap Bara.

"Ziela sayang, kamu nanti kalo udah kering operasi pipinya ya" ucap Kenzie.

"Iya pa. Pa maaf ya Ziela udah jahat sama papa" ucap Ziela.

"Yang lalu biarlah berlalu, kita lupain aja sayang" ucap Kenzie.

Mereka berpelukan lagi kini Agnes ikut laut dalam pelukan itu.

Yang diluar pun melihat suasana itu dengan penuh haru.

"Gue terharu anjir" ucap Firman.

"Kok air mata gue netes ya" ucap Lana.

"Sedih kalo gue yang ngalamin semua itu" ucap Diandra

"Gue mimpi ga sih?" tanya Sherly.

Setelah Sherly bicara seperti itu, Firman mencubit tangan Sherly.

"aw kak sakit anjir" ucap Sherly memukul lengan Firman.

"Gue bantu mastiin lo kalo ini ga mimpi" ucap Firman.

"Ya ga gitu juga kali" ucap Sherly.
"Masa gue tadi harus elus-elus lo yang ada nanti elo yang keenakan" ucap Firman.

"Gausah di gimana-gimanain anjir kak, geli gue disentuh lo" ucap Sherly.

"Lo ya gitu amat kalo ngomong" balas Firman.

"Harus pake tanah 7 kali nih" ucap Sherly.

"Iya olesin minyak tanah terus bakar" Firman kesal.

"Iyain" balas Sherly.

Banyak kehidupan orang lain yang tidak kita ketahui. Kita kadang merasa sangat terpuruk namun disana banyak yang lebih terpuruk. Kini pandai-pandai saja bersyukur karena nikmat manusia itu sudah lebih dari cukup.

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang