03. Menunggu Folback

Start from the beginning
                                    

Aneh kan pemirsa..., tapi wajarlah..., yang aneh emang sering jadi trending di dunia maya.

Nabila membuka akun tujuh orang yang mengikutinya itu. Tangannya menekan akun berfoto profil laki-laki yang memakai almamater kampus yang akan dimasukinya.

Seperti kebanyakan orang, kalau followersnya lumayan, harus siap-siap di stalking karena bikin penasaran.

"Wih...7 Ribu..." ucap Nabila sambil membaca nama lengkap pemilik akun @abdi.kholil_lah itu. "Nur-Ab-di-kho-lillah" eja Nabila tanpa menekan tombol folback untuk akun itu. Baru saja tangannya ingin melihat galeri foto laki-laki itu, Malik meneriakinya dari depan kamar.

"Bil..., udah belum? Tuh Tiara sama Yudha udah nunggu di ruang tamu. Papa mau mandi, kamu ajak mereka sarapan aja yaa, papa sudah suruh bibi siapin..." ucap Malik lalu segera berlalu, tanpa peduli apa jawaban putrinya.

"Iya pa, ini mau keluar." ucap Nabila lalu segera logout dari aplikasi instagram dan keluar kamar menemui dua sahabatnya yang sudah duduk manis di ruang tamu sambil menyalakan televisi.

"Hei...morning..." sapa Nabila seraya melempar tasnya ke sofa sembarang.

"Hampir..." omel Yudha seraya berdiri dan mengelus dada, hampir saja tas Nabila yang penuh buku itu menabrak wajah pas-pasannya.

"Lebay pagi-pagi..." tubruk Tiara yang sewot dengan kelakuan Yudha barusan.

"Tau, gak kena juga... Ya udah yuk makan..., habis itu capcus..." sambung Nabila yang ikut-ikutan membully sahabat laki-lakinya itu.

Tiara dan Yudha pun mengikuti Nabila ke dapur untuk sarapan. Bagi dua sahabatnya itu, ini sudah biasa, karena Papa Nabila sudah memperlakukan mereka seperti anaknya.

"Eh, kalian tau nggak..." buka Nabila tersenyum seraya menyuap bubur ayam yang dihidangkan.

"Apaan?" sahut Tiara tak kalah heboh karena kekepoannya.

"Masa aku..." ucap Nabila memelankan suaranya karena Bi Nani datang meletakan 3 gelas susu coklat.

"Kebiasaan Nabila..., bikin kepo, habis itu pasti gak jadi..." tebak Yudha.

"Bener banget...he..he.." cengir Nabila tanpa dosa.

"Sedikit aja yaa..., a-ku ta-di pa-gi di follow sama mahasiswa yang pakai almamater calon kampus kita" ucapnya pelan sambil tersenyum.

"Cowok Bil?" sahut Tiara kepo.

"Ya iyalah, kan tadi aku bilang mahasiswa, bukan mahasiswi, gimana sih sis?" oceh Nabila sambil terus senyum-senyum menyuap bubur ke mulutnya supaya kedua sahabatnya itu semakin kepo.

"Ganteng?" tanya Tiara semakin kepo.

"Daripada Yudha-" sahut Nabila cepat tertahan sambil tertawa melihat aura kesal Yudha yang muncul mendadak.

"Beneran Bil?" kepo Tiara meningkat ratusan derajat.

"Beneran Tiara..." sahut sebuah suara berat yang tiba-tiba muncul ke ruang makan. "Cepetan, ini sudah jam berapa?" Malik menatap tiga anak SMA di meja makanannya sambil mengetuk-ngetuk jam tangan.

"Dikit lagi Pa..." jawab Nabila yang tidak lagi melanjutkan ocehannya perihal akun instagram yang memfollownya.
"Papa gak..." ucap Nabila dengan kode menyuapkan bubur ke mulutnya.

"Papa berangkat sekarang, soalnya ada yang mau di urus." Pamit Malik lalu menghampiri Nabila. Setelah bersalaman, seperti biasa Malik mencium dahi putrinya itu dengan sayang. "Ingat, kan hari ini berangkatnya naik sepeda, kalian naik sepedanya jangan laju-laju, meskipun sepeda gak ditilang, tetap ikuti aturan lalu lintas" nasihatnya sebelum meninggalkan meja makan.

Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [✔]Where stories live. Discover now