"Aku tanya sekali lagi. Sedang apa kau disini!" suasana tampak tegang, saat mata Taehyung menatap marah pada Hera.

"I-itu. Aku hanya ingin lihat-lihat." jawab Hera pelan, matanya tak berani menatap pada Pria yang tengah emosi didepannya ini.

"Keluar!"

"Tapi Taehyung-ah, aku-"

"Aku bilang keluar!" teriak Taehyung, emosinya sudah berada di puncak sekarang. Tatapannya pun juga membuat Hera ketakutan.

Hera berjalan pelan sambil terus menunduk, badannya gemetar karena takut. Benda yang ia sembunyikan dibelakang punggungnya masih ia pegang dengan erat, tak peduli darah yang mengalir ditangannya itu.

"Berhenti!" perintah Taehyung. Ia pun berjalan kebelakang Hera melihat benda yang di pegang gadis itu, matanya membesar saat melihat benda kesayangannya itu pecah. arloji tua berwana hitam itu pecah ditangan Hera. Dengan cepat Taehyung pun merebut jam itu, sambil melihat kacanya yang sudah pecah itu.

 Dengan cepat Taehyung pun merebut jam itu, sambil melihat kacanya yang sudah pecah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku Taehyung-ah. Aku sungguh tidak sengaja menjatuhkan arloji itu." ujar Hera dengan suara bergetar.

Emosinya semakin menjadi-jadi saat mendengar perkataan maaf dari gadis itu. Dengan kasar ia menarik tangan Hera yang terluka membuat gadis itu meringis kesakitan. Tak ada ampun untuk orang yang melanggar aturan yang ia buat dirumah ini, termasuk gadis yang tengah ia seret dengan kasar itu.

"Keluar kau dari rumah ini, dasar manusia tak tahu diri!"

Perkataan yang keluar dari mulut Taehyung tersebut berhasil membuat Hera terdiam. Sangat kasar hingga ingin sekali ia menampar mulut pria yang ada dihadapannya sekarang ini. Ia masih menahan karena ia menyadari kesalahan yang di perbuatnya.

"Keluar dari rumahku sekarang juga, dasar gadis tak tahu diri. Aku menampungmu disini lalu dengan seenaknya kau melanggar perintahku. Kau tidak diajari Ibumu soal tata krama?"

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi Taehyung, membuat bekas merah terlihat jelas disana. Emosi yang ia tahan sedari tadi sekarang telah meledak karena mulut kasar pria itu. Kata-kata yang tidak ingin ia dengar adalah disaat nama Ibunya di ikut sertakan atas kesalah yang ia perbuat sendiri.

"Kau boleh memarahi dan menghukumku, tapi jangan pernah bawa nama Ibuku kedalam masalah ini!" kata Hera dengan suara bergetar. Ia tidak mau menangis disini karena kalau ia menangis ia kalah.

"Kenapa, kau tidak suka? Kalau begitu enyahlah dari hadapanku. Jangan pernah kembali kesini. Pantas saja Ayahmu begitu membencimu karena mendapatkan anak tidak berguna seperti ini! " kata-kata yang keluar dari mulut Taehyung begitu kasar dan pedih untuk Hera.

Tamparan keras kembali Taehyung dapatkan dari Hera. Kali ini membuat sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah. Tak lama setelah itu Hera pun pergi, tanpa membawa baju dan kopernya.

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang