~24~

3.6K 128 2
                                    

"Gue bahagia kalau dia bahagia, walaupun  sumber kebahagiaannya bukan gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue bahagia kalau dia bahagia, walaupun  sumber kebahagiaannya bukan gue."

🌹Nichol🌹

__________

Kelas XI IPA 1 sedang belajar pelajaran biologi. Bu Siska menjelaskan materi di depan kelas. Saat berlangsungnya pembelajaran, ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal ke ponsel Albert

+62815******* : Hai Al, ini aku Clara.

Clara, perempuan yang membuat hidup Albert berubah seperti sekarang. Seorang gadis yang berhasil membuat Albert mengenal apa itu cinta, tapi gadis itu juga yang membuat Albert tak percaya yang namanya cinta lagi. Clara berhasil membuat hidup Albert berantakan.

Setelah kejadian Clara mengkhianatinya, Albert benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Tidak ada lagi pemuda yang ramah dan ceria, sekarang pemuda itu selalu bersikap cuek dan dingin terutama kepada para perempuan. Albert bagikan es batu berjalan.

Setelah bertahun-tahun gadis itu tidak ada kabar sekarang tiba-tiba dia datang lagi di kehidupannya. Perasaan Albert sekarang tidak bisa didefinisikan, perasaannya campur aduk. Kecewa, sedih, benci, semuanya menjadi satu.

"Bu, saya izin ke toilet," Albert perlu menenangkan dirinya terlebih dahulu.

"Iya silahkan,"

Albert keluar kelas. Dia tidak pergi ke toilet melainkan ke taman belakang sekolah untuk menenangkan pikirannya. Entah kenapa dia memilih untuk pergi ke taman belakang daripada ke rooftop. Albert duduk di kursi yang ada di sana.

*****

Kring...kring...kring...

Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas. Seperti yang sedang dilakukan oleh murid-murid yang ada di kelas XI IPA 1.

"Al, kantin yuk!" ajak Qaila.

"Aku gak ikut dulu La," tolak Alya

"Loh kenapa?" bingung Qaila.

"Mmm, itu aku mau ke perpustakaan,"

"Iya perpustakaan."

Qaila menatap Alya curiga, "Jujur lo mau ngapain?"

"Aku mau nyari Albert," ucap Alya pelan sambil memainkan jari-jari tangannya.

"Ngapain lo nyari dia?"

"Aku khawatir dia kenapa-napa, soalnya dia gak balik ke kelas lagi."

"Paling juga dia bolos Al, mending sekarang lo ikut gue ke kantin."

"Gue gak mau lo disakiti mulu sama dia, Al," batin Qaila.

"Maaf La tapi aku gak bisa, aku merasa gak tenang, aku duluan ya," ucap Alya, dia langsung pergi meninggalkan Qaila.

ALYA (END)Where stories live. Discover now