3. DIRAWAT 😷

121 39 13
                                    

PLAY ~ TREVOR DANIEL - FALLING 😙

Matahari mulai menunjukan keberadaannya sepertinya hari ini akan cerah tapi sayangnya perempuan yang lahir di Jerman ini sangat malas untuk membuka matanya mungkin dia lelah karena bergadang nonton boy band kesukaannya dilaptop padahal dia masih sakit.

"Ce," panggil seorang laki-laki tampan lalu masuk kamar Reav, terdapat dia masih tidur bukannya bergegas untuk eskul hari ini.

"Bangun hei, udah siang ini, kamu kan ada latpas sekarang," sambil mengusap kepala Reav tapi diabaikan. Dia lupa kalau cewek ini akan melek dengan cara yang aneh menurutnya.

"Apa?! Daniel Seavey kerampokan?" sambil membuka laptop berlogo apel itu pura pura mencari kabar tentang idola Reav.

"Hah? Mana-mana?!" tanyanya sangat panik lalu merebut laptopnya dari genggaman laki tampan itu. Reav terfokus dengan laptopnya dengan rambut yang berantakan mata yang sayu dan wajah yang pucat pasi.

Plak.

Satu tamparan pelan mendarat ke pipi mulus laki tampan tadi.

"Sakit bangke," ucapnya mengelus pipinya.

"Boong kak Re," ucap Reav menatap malas kakaknya yang sangat menyebalkan itu.

"Salah sendiri, kebo banget jadi cewek males banget sih," ucap kak Re alias kakak Rean panggilan kesayangannya Reav menurutnya. Yang diajak ngomong malah fokus menyalakan radio kesayangannya mencari saluran favoritnya.

"Susah ngomong ama orang Jerman mah," gerutunya.

"Gak nyadar."

"Sekolah gimana Ce?" tanya kak Re mendekati Reav yang sibuk mencari saluran favoritnya.

"Roboh," ucapnya asal dan itu membuat kakaknya tertawa.

"Maksud kakak gimana enak ga? Banyak temen gak? Ngerti gak mereka ngomong apa? Jangan mentang-mentang kamu punya orang yang translate, kamu jadi males buat belajar. Kakak tau kamu pendiam, jarang bergaul, tapi jangan kamu gak pernah ngomong sama mereka, kita tuh manusia pasti butuh pertolongan orang, seenggaknya kamu tau nama mereka atau hanya sapa mereka doang, kamu kan aneh mau ngomong cuman sama keluarga dan keluarga Dinda selebihnya cuek, buruan deh mandi sana tar telat dihukum," jelas Rean yang selalu menasihati adiknya pakai bahasa Indo. Ingat bahasa Indo! Yang Cece belum sangat paham dengan bahasa yang baru dipelajarinya itu dan Rean baru sadar percuma ngomong panjang tapi adiknya tidak mengerti mungkin satu dua kata dia paham tapi inti pembicaraannya? Sama sekali tidak.

"I'm don't understand this." ucap Reav lalu pergi ke kamar mandinya.

"Mutilasi adek sendiri dosa ngga sih?" tanya Rean keluar kamar Reav menuju kamarnya. Dari lahir Reav memang tinggal di Jerman dan baru dikenalkan Indonesia waktu dia masih kelas satu, lalu dikenalkan dengan Dinda tetangganya, semenjak itu dia setiap tahunnya berlibur satu minggu di Indonesia. Lalu kelas sembilan sekarang Reav ingin tinggal di tanah kelahiran mamanya, sempat papanya menolak karena di sana pasti dia hanya tinggal dengan kedua kakaknya yang sudah setahun lebih dulu tinggal di sana. Tapi karena seribu alasan gadisnya itu, Zehan Papanya Reav pun mengalah, tapi dengan catatan rumahnya dijaga ketat ada banyak pengawal, siapa saja yang datang kerumahnya jika mencurigakan akan dilacak. Zehan memang sangat possesif karena dia sangat sayang keluarganya. Balik ke Reav, yang sudah rapih dengan baju latihan dan celana training hitamnya itu, tinggal ke kamar kakaknya untuk minta diantar, bagi Reav percuma punya supir empat, toh dia juga ujung-ujungnya kemana-mana diantar kakaknya yang sangat possesif itu.

"Pucet banget dek kamu sakit?" tanya kakak keduanya Reav yang sangat khawatir.

"Gakpapa Dean," ucap Reav seraya senyum memastikan dia baik baik saja.

My Cold GirlWhere stories live. Discover now