11. KETEMU DIA 😢

46 10 4
                                    

PLAY JOHHNY ORLANDO ~ SEE YOU 😙

"Acha bales pesan gue! Gue udah DM lo, Line lo, WA lo kagak dibaca!" teriak orang disebrang sana membuat telinga Reav sakit.

"Iya." jawab Reav santai lalu mematikan teleponnya.

"Raden ngoceh ya?" tanya Dinda duduk bersila di atas kasur sahabatnya dan diangguki Reav.

"Gue udah siap nih, lo semua udah siap belum?" tanya Fanny yang sedang mengaca di kaca besar milik Reav.

"Dari tadi kita udah siap, lo aja yang lama pake dandan segala," jawab Dinda sahabatnya hanya menyengir.

Fanny sekarang memakai dress hitam selutut dengan lengan terbuka, dan tambahan make up tipis, sneakers putih dan sling bag. Kalau Dinda dan Niken memakai baju kembaran berwarna merah maroon yang perutnya sedikit terlihat, tak lupa celana jeans ketat berwarna hitam, dan sneakers silvernya. Berbeda dengan sahabatnya, Reav memakai hoodie biru muda bertulisan Why Don't We serta celana jeans putih disamping jahitan jeansnya ada tulisan Why Don't We juga tak lupa sneakers putih dan masker serta topi, fiks kayak penjahat di luar negeri.

"Kak izin mau ke timezone," ujar Reav kebetulan ketemu Rean di ruang music.

"Kakak anter." kata Rean membereskan alat musiknya lalu pergi ke kamarnya mengambil kunci mobil.

"Dianter kakak ce?" tanya Niken dan diangguki Reav.

"Alhamdulillah dianter suami," kata Fanny langsung jalan duluan ke halaman depan rumah Reav diikuti sahabatnya.

Mereka ini mau merayakan persahabatannya karena menambah satu member. Awalnya Reav tidak mau ikut karena ada seleksi pasukan buat lomba nanti, tapi karena anggotanya banyak yang mengambil dua eskul, jadi bentrok. Reav sebagai ketua Paskibra memberi toleransi, pelantikan akan diundur dan dia sudah buat jadwal seleksi dan pelatihan, Reav juga mengambil tiga eskul jadi dia harus memanage waktu. Balik ke empat cewek ini yang sudah ada diperjalanan menuju mall besar di Jakarta, setelah sampai didepan mall kak Rean membuka pintunya dan menghampiri Raden.

"Titip adik kakak Den, jagain dia." bisik Rean ke Raden.

"Siap Kak, pasti Raden jagain itung itung belajar jagain calon istri," ucap Raden enteng dan mendapatkan tatapan elang dari Rean.

"Hehehe, iya Kak." cengir Raden.

"Jangan lama-lama ya, kalo ada apa-apa bilang kakak, kalo mau pulang telfon kakak!" perintah Rean dan diangguki mereka.

"Cece pulang lebih awal nanti." kata Rean adiknya hanya senyum sedikit ikhlas kearahnya.

"Perhatian banget suamiku," kata Fanny.

"Fanny!" tegur Rean, Fanny ciut tak berkutik.

"Assalamu'alaikum." pamit Rean sambil mengacak rambut adiknya.

"Wa'alaikumussalam." jawab mereka serentak.

"Kak," panggil Reav, kakaknya menoleh.

"Hm?" tanyanya lembut.

"Nanti paman datang?" tanya Reav.

"Iya, kata paman Alex jam tiga sampainya." jawab Rean dan diangguki paham oleh adiknya.

"Yaudah, nanti kamu jangan lama-lama mainnya ya," kata Rean lalu mencium pipi adiknya.

"Bye." kata Rean adiknya hanya tersenyum lalu balik ke kumpulan sahabatnya.

"Pengen teriak tadi tuh gue, tapi tadi di bentak sama suami jadi diem gue," ucap Fanny dan sahabatnya tertawa mendengarnya.

"KakYan tuh aneh menurut gue, udah tau adiknya anak taekwondo kenapa masih possesif gitu, kan heran gue," kata Dinda tanpa sadar sahabatnya sudah meninggalkannya.

My Cold GirlUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum