Kill Them With Kindness

Start from the beginning
                                        

Tiba-tiba saja terdengar suara dering dari ponsel yang ia lemparkan kearah lemari kaca. Ternyata setelah bagaimana Yoongi melemparkan ponselnya dengan kencang, ponselnya masih bisa berfungsi. Segera Yoongi bergerak menuju arah suara dering ponselnya, mencari diantara pecahan kaca dan tropi yang berserakan hingga ia menemukan ponsel miliknya. Ia melihat layar pada ponselnya yang retak dan menemukan nama Cho Seokjin pada panggilan telfonnya. Tanpa menunggu Yoongi pun menjawab panggilan tersebut.

"Oh..Seokjin hyung" jawab Yoongi dengan suara serak sehabis menangis.

Yewon berjalan memasuki gedung mewah agensi Universe bersama sekretaris Park. Ini pertama kalinya Yewon memasuki gedung agensi yang cukup terkenal di Korea, walau bukan kategori agensi tiga besar namun masih terbilang cukup terkenal.

Sedikit canggung saat Yewon melewati lobby gedung hingga ia dan sekretaris Park masuk kedalam lift. Beberapa orang yang diyakini para staf tak bisa mengalihkan perhatian mereka atau bahkan mereka mencuri pandang kearah Yewon. Eunbi benar, Yewon jadi cukup terkenal saat ini.

Yewon berusaha bersikap biasa saat bertemu dengan beberapa staf agensi, dan bahkan disaat ia tanpa sengaja berpapasan dengan para idol wanita yang baru saja debut.

"oh, jadi dia wanita Produser Yoon. Wah, Gyejangnim sangat beruntung, wanitanya sangat cantik", ujar salah satu idol yang sepertinya masih berusia 17 tahun sambil berbisik kepada teman lainnya, mengagumi sosok Yewon yang berdiri tepat disampingnya. Sementara Yewon yang mendengar itu berusaha bersikap biasa, dan sesekali membungkuk untuk memberi salam kepada mereka.

Bersama dengan sekretaris Park, Yewon berjalan menelusuri lorong gedung yang menuju sebuah ruangan pribadi CEO Kang yang ada dilantai 11. Hingga akhirnya mereka sampai didepan sebuah pintu yang cukup besar bergaya kolonial berwarna coklat tua dengan pegangan pintu berwarna silver. Seketika Yewon merasa gugup saat ia berdiri didepan pintu tersebut. Ia merapikan pakaian dan rambutnya saat sekretaris Park mengetuk pintu itu, lalu membuka pintu tersebut.

Yewon bergerak masuk kedalam ruangan saat sekretaris Park mempersilahkan Yewon untuk masuk kedalam. Yewon menarik nafasnya dalam dan panjang, mencoba mengendalikan rasa gugupnya saat ia melihat kedalam ruangan yang didominasi warna putih, dengan beberapa hiasan yang memperindah ruangan kantor pribadi CEO Kang Hyukjin.

Namun yang menjadi perhatian Yewon adalah, sebuah hiasan Dramcatcher yang menggantung di dinding dengan beberapa hiasan kupu-kupu berwarna biru disekitar hiasan Dreamcatcher. Yewon berhenti sejenak menatap hiasan tersebut, dua hal yang menjadi kesukaan Yewon ada disana.

"Apa kau juga menyukai hiasan dreamcacther?" tanya seorang pria bertubuh gempal yang tiba-tiba datang dan menghampiri Yewon. Sontak Yewon segera melihat kearah pria paruh baya tersebut.

Yewon tersenyum manis lalu membungkuk hormat. "Ya, saya menyukai keduanya" jawab Yewon ramah.

"Sang penangkap mimpi buruk, dan sang pembawa mimpi indah. Dreamcacther dan Navillera" Yewon bernarasi tentang kedua hiasan yang dipajang di dinding itu, menurut pemikirannya.

"Namun, terkadang sesuatu yang cantik seperti kupu-kupu tak selamanya adalah sesuatu yang baik" ujar CEO Kang yang masih menatap hiasan tersebut.

Yewon diam sejenak berpikir, "menurutku tergantung bagaimana persepsi kita, karena semua perbuatan baik berasal dari hati yang cantik" Yewon menyampaikan tanggapannya sambil melihat kearah hiasan kupu-kupu.

"Seperti halnya seekor kupu-kupu, bagaimana cara dia bertransformasi dari seekor ulat hingga menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Bukankah ada perbuatan baik didalam usaha seekor ulat untuk bisa menjadi seekor kupu-kupu? Yaitu sikap sabar" imbuh Yewon berspekulasi menurut sudut pandangnya, lalu tersenyum ramah kearah CEO Kang.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now