Chapter 23 - Gomawo, Seul Gi-ya

582 64 2
                                    

Setelah satu jam berlalu, akhirnya Jimin terjaga. Matanya mengerjap berkali-kali dan melihat kedua adik sepupu perempuannya yang juga menatapnya dengan senyuman tidak ikhlas mereka.

Yang membuatnya bingung kali ini adalah Chanyeol dan Wendy juga ada di hadapannya kali ini. Tak lupa dengan tangannya yang digenggam oleh Kang Seul Gi.

Jimin langsung membuka oksigennya dan tersenyum ketika melihat wajah Seul Gi yang ia lihat di ranjangnya dan tangan Seul Gi tengah menggenggam tangannya.

"Oppa, kau pasti sangat baik kan saat melihat orang yang menggenggam tanganmu?" Ujar Rose dengan tatapan sebalnya, adik perempuan Jimin yang terakhir.

"Pasti begitu." Timpal Jihyo yang langsung melipat tangannya di dadanya.

Jimin yang mendengar itu hanya memelototkan matanya kepada kedua adiknya itu. Sedangkan Chanyeol dan Wendy menahan tawanya.

"Kau sudah baik-baik saja, kan?" Tanya Chanyeol dengan tatapan jahilnya.

Jimin tertawa mendengar itu.
"Entah kenapa, tapi baru kali ini aku senang karena mengalami kecelakaan." Ujar Jimin dengan senyumannya yang ditujukan pada Kang Seul Gi.

"Eomma, Appa-mu dan juga Ji Hyun Hyung serta istrinya sedang makan bersama dengan Eomma dan Appa-ku. Jadi aku juga akan menyusul mereka. Cepat sembuh, eoh?" Kata Chanyeol sambil merangkul Wendy.

"Ne. Gomawo, Hyung. Gomawo, Wendy Noona." Balas Jimin dengan lambaian tangannya.

Setelah itu Wendy dan Chanyeol melangkah keluar dari bilik itu sesudah berpamitan juga dengan Jihyo dan Rose.

"Oppa, aku tidak percaya kau bisa mendapatkan perempuan sekeren Kang Seul Gi Eonni. Dia terlalu keren untukmu yang sangat menyebalkan, loh." Lagi-lagi kedua adik perempuannya menggoda Jimin.

Namun Jimin merasakan adanya remasan di tangannya yang di genggam oleh Kang Seul Gi. Jimin pun menoleh dan melihat Seul Gi yang mengernyit.

"Padahal pengangkatanmu seminggu lagi. Malah berada di rumah sakit." Kali ini Rose yang menggoda Jimin.

"Yya, lebih baik kalian menyusul Eomma dan Appa. Ini sudah waktunya makan malam." Ujar Jimin. Dia sudah mengetahui penyebab Seul Gi meremas genggamannya, Seul Gi pasti merasa malu.

"Mwoya ige? Oppa, kami lebih menunggu Seul Gi Eonni bangun daripada menunggumu bangun, eoh." Jawab Jihyo dengan santai.

"Anak-anak ini.." Hampir saja Jimin meneruskan umpatannya, Seul Gi sudah langsung mengangkat kepalanya.

"Annyeong haseyo, Kang Seul Gi imnida." Kata Seul Gi dengan senyuman manisnya kepada Jihyo dan Rose.

Hal itu mengejutkan Rose dan Jihyo sampai menutup mulut mereka.

"Annyeong haseyo, Eonni." Jawab keduanya serempak.

Jimin pun menatap mereka dengan tajam agar mereka segera pergi meninggalkannya.

"Kalau begitu kita berdua harus pergi." Ujar Rose menarik Jihyo mengikutinya keluar dari bilik.

Seul Gi merutuki dirinya ketika melihat kedua perempuan itu pergi. Itu berarti ia hanya berdua bersama Jimin dan harus menjelaskan alasan ia menggenggam tangan Jimin.

Namun di sisi lain, Seul Gi tak kuat menoleh untuk menatap Jimin yang sudah siuman. Ia merasakan sangat ketakutan tadi hingga menangis tak henti-henti.

Perlahan-lahan Seul Gi melonggarkan genggaman tangannya pada tangan Jimin. Percuma saja, tidak akan berhasil. Jimin tidak akan melepaskannya.

Ended Up MarriedOnde histórias criam vida. Descubra agora