Chapter 22 - Rumah Sakit

569 65 1
                                    

Semenjak tadi pagi ia sampai di dalam ruangan hangatnya, pandangan mata Seul Gi tidak lepas dari jam dinding, jam tangan, dan jam di komputer depannya.

Di tambah lagi dengan kunci mobil yang sedari tadi berada di dalam genggaman tangan kirinya. Ia tidak bisa menjauhkan Park Jimin dari pikirannya sekarang.

Bahkan sesuatu telah muncul di dalam benaknya. Pertanyaan yang menurutnya sangatlah berbahaya. Apakah ini cinta atau obsesi? Pertanyaan yang semakin mengurung Seul Gi untuk berinteraksi pada Park Jimin.

Seul Gi menenggelamkan kepalanya di atas meja kerjanya itu. Bagaimana bisa pikirannya dipenuhi oleh seorang laki-laki saat dua hari nanti projek akhir tahunnya akan diluncurkan?

"Yya, Park Jimin. Kenapa kamu menimbulkan banyak pertanyaan kepadaku?" Gumamnya sambil menatapi kunci mobil yang ada di tangan kirinya.

"Tanpa kumiliki saja, kau sudah membuatku takut untuk kehilanganmu. Sekarang aku memiliki kegelisahan baru lagi, apakah ini cinta? Atau ini adalah obsesi?" Keluh Seul Gi.

Ia memutuskan untuk mengangkat kepalanya lagi dan menguncir rambutnya. Sekarang ia harus menyingkirkan pemikiran itu sementara dari pikirannya dan memikirkan mengenai projek akhir tahunnya.

Kembali mengecek desain-desain produknya yang sudah ia pikirkan jauh-jauh hari. Tak lupa juga dengan beberapa sample parfume yang membuat dirinya tersenyum.

Seul Gi tersenyum ketika mengingat semua awalnya SG Group ini. Dimana ia lulus SMA menolak untuk menerima sepertiga saham yang Appa berikan kepadanya.

Ia masih ingat saat dirinya ingin berkuliah untuk itu rencana-rencana yang sudah ia pikirkan di otaknya.

Setelah Seul Gi lulus dari kuliahnya dan memiliki gelar arsitek, ia mulai menerima saham yang Appa beri dan membuka gedung perusahaannya, SG Group.

Mimpinya saat itu adalah membangun banyak tempat yang dapat digunakan oleh perusahaan lain memajukan ekonomi mereka, namun tetap mengontrol bagaimana ia akan melestarikan alam di dunia ini.

Dengan dukungan sahabat-sahabatnya, Krystal si management keuangan dan accounting, serta Kai si bussines man.

Hotel Fancy pun akhirnya terbangun di umurnya yang sangat muda. Angka dua puluh lima tahun adalah umur yang mengejutkannya. Dimana hotel Fancy berkembang dengan baik. Memancing Seul Gi untuk membangun sebuah hotel dan gedung lainnya.

Hingga akhirnya kali ini, di tahun ke-5 ini, Seul Gi kembali meluncurkan projeknya yang disebut dengan projek akhir tahun.

Projek dengan parfum-parfum yang menggambarkan suasana hatinya di setiap momen yang harus ia ingat dalam kehidupannya.

Berusaha untuk menyibukkan dirinya dengan projek-projeknya, tetap saja pikirannya tertuju pada Jimin sampai sekarang.

"Bahkan ini sudah hampir malam, dia ada dimana, eoh?!" Keluh Seul Gi dengan suara yang keras dan membenamkan kepalanya di atas lengannya.

"Permisi, Miss. Apa Miss membutuhkan sesuatu?" Suara itu membuyarkan kegiatan Seul Gi. Ia langsung mengangkat kembali kepalanya.

"Jaehyun-ah, tidak bisa mengetuk pintunya?" Tanya Seul Gi membuat Jaehyun tersenyum kikuk lalu ia mengetuk pintu itu.

"Mianhae, Miss." Jaehyun terkekeh dan Seul Gi mengikuti kekehan itu dengan nada ejekannya. "Serius, Miss. Tidak ada yang Miss butuhkan?" Tanya Jaehyun sekali lagi dan itu membuat Seul Gi tersenyum.

"Jaehyun-ah, berapa umurmu, eoh?" Tanya Seul Gi.

"Ah, aku sudah dua puluh empat tahun, tapi belum setua Miss Seul Gi, Bu Krystal dan Pak Kai." Ucapnya di akhiri oleh kekehannya yang membuat Seul Gi menatapnya kesal.

Ended Up MarriedWhere stories live. Discover now