Chapter 00 - Perjodohan?

2.1K 133 1
                                    

Suara alarm membangunkan seorang perempuan dari tidurnya yang lelap. Matanya yang masih setengah terbuka akhirnya rela ia paksa untuk terbuka lebar.

Rasa malas menggeluti dirinya setiap pagi. Seakan-akan sebuah selimut yang membungkus tubuhnya itu tidak rela melepaskan dirinya untuk berangkat kerja.

Namun alarm itu selalu saja berbunyi dengan keras dari bawah tempat tidur.

"Aish, jinjja!" Kata Seul Gi kesal. Akhirnya ia bangun dari tempat tidurnya masih dengan mata setengah terbuka.

Perlahan ia melangkahkan kakinya ke pintu kamar mandi dan memasuki kamar mandi itu. Biasanya Seul Gi akan menghabiskan waktu hanya lima belas menit saat mandi pagi seperti ini.

Lalu ia keluar sudah dengan pakaian kantornya, yaitu celana panjang hitam yang mengetat diatas namun melebar di bawah dan balutan baju putih berlengan panjang.

Tiba-tiba sesuatu hal melintasi pikirannya. Membuatnya menepuk dahinya dan langsung meraih handphonenya.

Benar sekali, terdapat dua puluh sembilan kali telepon tak terangkat dari sekretarisnya. Seul Gi langsung mengambil tas kerjanya dan kunci mobil, lalu berlari keluar dari kamarnya.

"Eomma, aku langsung berangkat!" Serunya dari tangga.

"Yya, makan dulu rotimu ini!" Sahut Eomma dari ruang makan.

"Ani, ani, aku harus bersiap-siap untuk meetingku nanti di kantor." Kata Seul Gi yang sudah ada didepan pintu rumah.

Mau tidak mau, Eomma berlari menyusul Seul Gi ke mobil dengan sepiring roti di tangannya. Hanya untuk anaknya, seorang ibu rela melakukan hal itu.

"Setidaknya kau harus mempunyai satu makanan sehat di dalam perutmu." Kata Eomma setelah membuka pintu pengemudi dan meletakkan piring itu diatas paha Seul Gi.

"Eomma, di kantorku juga ada makanan sehat." Ucap Seul Gi namun tetap menerima piring itu. Ia menaruhnya di kursi penumpang sampingnya.

"Makanan sehat itu hanya dari rumah, yang lainnya tidak. Karena mereka sud--" Namun Seul Gi memotong ucapan Eomma.

"Eomma, jebal. Aku ini telat meeting di kantorku. Jangan membuatku tambah telat." Lalu Seul gi mengambil kacamatanya karena melihat cahaya matahari yang cukup terang.

Lalu Eomma menyimpan kembali ocehannya untuk nanti dan menutupi pintu mobil Seul Gi yang ia buka tadi. Terlihat juga Seul Gi yang mengunci pintu-pintu mobilnya dan melambaikan tangan kepadanya.

Eomma pun membalasnya dengan senyuman dan ucapan 'hati-hati' walaupun tidak terdengar oleh anaknya.

Setelah anak perempuannya meninggalkan rumah, barulah Eomma berjalan memasuki rumah dan melakukan sebuah pekerjaan rumahnya yang sangat penting hari ini.

•••

Akhirnya Seul Gi sampai di depan lobby kantornya setelah mengemudi selama dua puluh menit.

"Pak Hwang, boleh aku meminta tolong padamu?" Tanya Seul Gi dengan kunci mobil di tangannya.

"Tentu saja, Bu. Pasti parkirkan mobil kan? Karena ibu sudah telat meeting dengan klien." Jawab Pak Hwang, salah satu satpam terdekat dengan Seul Gi.

"Kalau begitu saya masuk dulu ya." Kata Seul Gi sambil meninggalkan kuncinya di tangan Pak Hwang.

Lalu Seul Gi melangkah cepat menuju ruangan meetingnya, beruntung meeting kali ini berada di ruang meeting lantai satu.

Ended Up MarriedWhere stories live. Discover now