Chapter 56

7.5K 332 45
                                    

Happy reading!

Arka menarik kursi didepan seseorang yang sedang tertidur pulas disebuah kafe. Mungkin karna terlalu lelahnya sehingga Ana sama sekali tak terbangun akan kedatang dirinya.

 Mungkin karna terlalu lelahnya sehingga Ana sama sekali tak terbangun akan kedatang dirinya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Arka meletakan lengannya dirambut Ana, mengusap pucuk kepala gadis itu. Ana sendiri perlahan pun membuka matanya. Ia mengerjap. Menetralkan cahaya yang masuk pada matanya. Ia saat merasakan sesuatu dikepalanya. Arka tersenyum kecil pada gadis itu.

"Cape banget?" tanyanya.

Ana mengangkat kepala dan badannya perlahan. Ia merentangkan otot-otot sendirnya yang kaku akibat tidur lama dalam posisi tadi. "Kamu kok disini? Udah lama?"

"Baru aja."

Ana mengangguk. Matanya langsung teralih pada sesuatu yang dimakan cowok itu. Arka terkekeh melihat Ana kemudian ia mememberikan es krim itu padanya. "Tadi itu beli buat lo. Kirain nggak bakal bangun. Jadi gue makan."

Ana mendengus. "Enak aja. Ini itu kurang. Abis ini harus beliin lagi pokoknya. Nggak mau tau."

"Iya-iya bawel." Arka menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil melipat kedua tangan didada melihat Ana memakan es krimnya.

"Jangan cape-cape, Na. Inget, lo belum sembuh total."

Ana melirik Arka sambik terus memakan eskrimnya. "Nggak kok," elaknya.

Arka memutar bola matanya. "Muka lo nggak bisa diajak bohong."

Ana mengangkat dagunya. "Emang gitu ya?"

Arka menghembuskan nafasnya. "Masih lama?" tanyanya.

"Nggak kok. Tadi si udah mau selesai cuma aku malah jadi ketiduran." ia terkekeh kecil diakhir kalimat.

"Tia!" teriak Arka memanggil. Cewek itu menoleh lalu mengisyaratkan dengan dagunya 'apaan?'

"Ana izin pulang duluan ya? Badanya anget."

Tia mengangguk sambil ber oh. "Balik aja gapapa. Udah selesai semua kok," ucapnya.

Arka mengangguk. "Oke, sekarang kita pulang." setelah mengucapkan itu, Arka langsung menarik Ana pergi menuju parkiran.

Ana melotot tajam. "Kamu kok gitu si? Aku nggak enak sama mereka," kesalnya. Arka menghentikan langkahnya kemudian menoleh. Ia menatap datar gadis itu.

"Nanti lagi bisa kan? Lo udah cape banget gini. Lo bukan robot, jangan dipaksaiin."

Ana mendengus. Percuma saja berdebat dengan Arka. Tapi memang apa yang Arka bilang ada benarnya. Beberapa hari ini ia sering melewatkan sarapannya karna terlalu sibuk mengurus acara prom night. Bukan apa-apa. Ana tak genap setahun di SMA Pancasila, ia hanya ingin membuat sesuatu yang berbeda dan berharga diingatanya.

[AHS#1] Arka Kde žijí příběhy. Začni objevovat