Chapter 35

6.4K 237 8
                                    

Hari ini Ana akan mempertemukan Adel dan Surya seperti janjinya kemarin. Sekarang Ana sedang berada dirumah Arka bersama Adel. Tentu saja Arka tak berada dirumah sehingga Ana berani mengajak Surya bertemu dengan Adel dirumah cowok itu.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah Adel. Segera gadis itu bangun untuk membukanya. Ana sendiri langsung berlari kecil mengikutinya.

Surya tersenyum hangat kearah putrinya, "Nak.."

Adel dengan cepat menutup kembali pintu tersebut tapi surya langsung menahan nya dengan tangan nya.

"Maafkan papah nak."

"Kamu bukan papa saya!" Adel menekan setiap kata. Kemudian mendorong lebih keras pintu agar kembali tertutup.

Adel melepas hendel pintu. Percuma dia terus menahan. Tenaganya tak sebanding dengan Surya.

Air matanya menetes. "Pergi kamu dari sini! Adel nggak mau ketemu orang kejam kayak kamu!"

Surya mendekat satu langkah pada putrinya. "Nak, dengerin papah. Papah tau papah salah, papah sudah jahat sama mamah kamu, bahkan papah meninggalkan kamu saat kamu masih sangat kecil dan sama sekali tak memberikan nafkah," Surya bertekuk. Menatap Adel penuh permohonan bahkan kini airmata nya sudah menetes. "papah menyesal. Sekarang silahkan jika kamu mau pukul papah nak, silahkan pukul! Pukul papah! Papah berhak mendapatkan itu. Tapi papah mohon maafkan papah, papah hanya ingin bisa bersama putri papah setelah sekian lama."

Adel teridiam. Matanya sama sekali tak melirik kebawah nya dengan air mata yang masih membasahi pipi gadis itu.

Surya bangun kemudian mengusap airmata nya dan berbalik pergi dari sana. Harusnya dia bisa menerima konsekuensi karna melakukan itu dulu pada istri dan anak-anak nya. Ini adalah karma untuk nya.

Surya melirik sekilas kebelakang. Harapan sudah pupus sekarang. Dia menarik nafasnya dalam kemudian membuka pintu mobilnya.

"Papah.."

Surya menghentikan pergerakan nya dengan cepat berbalik menatap putrinya.

Adel mengangguk dan tersenyum. "Papah nggak salah denger kok."

Surya langsung berlari dan memeluk Adel erat, "Maafkan papah nak, maafkan papah.."

"Adel udah maafin papah." lirihnya.

Sementara Ana hanya tersenyum dengan airmatanya melihat pemandang ini. Jika diingat terakhir kali dia dan ayahnya berpelukan adalah saat ulang tahun ke 12 nya. Sebelum dirinya mengetahui sebuah rahasia dan membenci ayahnya dulu. Sekarang bahkan Ana tak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaan nya pada ayahnya. Kecewa, marah, atau benci. Ana tak tau lagi apa.

"Adel mau keluar sama papah?" tanya Surya.

"Mau kemana?"

"Kita jalan-jalan, papah kan baru jalan-jalan sama kamu." Surya mengusap rambut putrinya sayang. Rasa bahagia seketika melingkupinya saat putrinya memanggilnya dengan sebutan papah.

Adel mengangguk, "Adel siap-siap dulu bentar." gadis itu lalu masuk kembali kekamarnya.

Surya tersenyum melihat tingkah Adel kemudian mendekat pada Ana, "Terimakasih. Saya tau kamu gadis yang baik."

Ana mengusap airmatanya kemudian mengangguk, "Tidak papa pak, saya juga ikut senang."

Adel tiba-tiba datang membuat keduanya menoleh, "Yuk pah!"

"Kamu tidak ikut?" tanyanya pada Ana.

"Nggak pak, saya nggak ikut, kalian berdua aja."

Surya mengangguk kemudian masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Arka.

[AHS#1] Arka Where stories live. Discover now