ATTESA : 2

1K 150 31
                                    

In the same time, it's just us twoTalking about the same thingBreathing in the same place-Our memories are resembling each other one by one

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

In the same time, it's just us two
Talking about the same thing
Breathing in the same place
-
Our memories are resembling each other one by one.

You in My Heart - Twice

✨✨✨✨✨

"Lo tau, gak? Berapa harga air mata sampai pasar mana pun gak mampu buat menjualnya?"

Tirai kembali tertutup. Hartsa masih menghargai privasi orang lain apalagi ini menyangkut hubungan yang dia sendiri tidak mau ambil pusing. Hanya saja ... Hartsa tidak suka melihat cewek mana pun menangis karena cowok. Apalagi jika mamanya yang menangis karena ulah sang papa, ia akan membela paling depan. Salah satu alasan Hartsa memilih sendiri sampai hari ini, dia takut suatu hari malah memberikan luka pada orang lain.

"Air mata itu dikasih sama Tuhan. Sayang cuma buat nangisin hal gak penting. Apalagi lo cewek-"

"Berisik!"

Cowok dengan ujung lengan seragam sengaja ia gulung itu menunjuk dirinya sendiri. Wajahnya berubah jadi polos yang tidak tahu apa-apa. Setelah ia pikir-pikir, ternyata orang bisa jadi begini hanya karena putus cinta, ya?

Hartsa turun dari brankar, berdiri sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Di balik tirai yang tertutup, ia masih bisa melihat siluet Helsy berbaring membelakangi dirinya.

"Terserah lo, sih. Gue cuma mau ngingetin sapu tangan yang kemarin. Kalo udah kelar ingusannya, balikin." Tanpa berbalik arah, Hartsa melenggang mengabaikan Helsy yang masih sesenggukan menangis. Ia berhenti saat kakinya berada di ujung pintu. "Jangan lupa dicuci."

Argh! Mengapa harus kepergok Hartsa hari itu? Tambah lagi hari ini. Keduanya sudah tiga tahun berada di kelas yang sama, tak jarang juga satu kelompok presentasi. Mau ditaruh di mana muka Helsy nanti? Hartsa termasuk orang yang masa bodo, tapi tetap saja malu karena mereka memang berteman baik. Selama ini satu kelas juga tahu kalau hubungan asmara si kalem Helsy adem-ayem. Tiba-tiba tanpa kejelasan kabarnya putus, bahkan Helsy juga sudah tahu bahwa mantannya punya kekasih baru lagi. Ah, masih saja dia menyesal karena sudah membuka fortune cookies waktu itu.

"Hartsa Firgan Yogantara!"

"Mana Hartsa?" Pak Bondan-guru Kimia yang tengah mengabsensi siswanya.

"Hadir!" jawab seseorang dari ambang pintu.

"Dari mana aja kamu?" Gaya arogan yang melekat dari Pak Bondan, beliau berjalan angkuh mendekati Hartsa.

"Dari toilet." Walaupun bolos dulu di UKS.

"Gak belok ke kantin dulu?" tuding Pak Bondan. Beliau ini selalu tepat waktu, tapi ngaret kalau mengakhiri pelajaran meski bel pergantian jam telah dibunyikan dua kali.

ATTESA [Completed] जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें