CHAPTER 10

84.7K 1.3K 308
                                    

Lana terbangun saat ia merasa ciuman lembut mendarat dibibirnya, ciuman siapa lagi jika bukan dari pria brengsek yang pernah ia kenal?.

"Aaron--hentikan--" Lenguh gadis itu. Aaron mencium dahi Lana dan berbaring disamping gadis itu.

"Ini sudah kandungan yang usia keberapa, huh? Kau lupa untuk check up hari ini?" Lana membuka matanya, gadis itu mengucek matanya.

"Check up?" Beo gadis itu. Aaron mengangguk.

"Ini kandunganku usia ke delapan Aaron, dan ini--minggu ke empat" Ujar Lana.

"Berarti sudah sembilan bulan?" Ujar Aaron. Lana mengangguk.

"Bersiap siaplah, kita akan berbelanja perlengkapan bayi kita nanti" Ujar Aaron. Lana mengangguk.

Perut gadis itu kian membesar. Aaron menyenderkan tubuhnya di senderan ranjang, melipatkan tangan didepan dada bidangnya, memperhatikan Lana yang sedang berputar dicermin.

"Aku mandi dulu, bye" Ujar Lana dengan senyuman yang ceria. Aaron tersenyum tipis, ia tak menyangka bahwa kandungannya berjalan dengan lancar.

Lana melucuti pakaiannya satu persatu. Hingga ia merasakan kilas bayangan dibalik badannya mengawasinya penuh intimidasi.

Lana berbalik, ia tak menemukan siapapun. Lana bergidik ngeri, ia memutar kran shower. Hingga kian dinginnya air shower mengguyur tubuhnya. Lana mengusap sikunya.

"Yatuhan, kenapa air ini lebih dingin dari biasanya?" Ujar Lana. Lana mengusap perutnya, ia mengambil sabun beraroma sakura dan menyapukannya ke tubuhnya.

Aroma sakura yang menenangkannya membuatnya rileks, sejenak ia melupakan ketakutannya, Lana mengusap tengkuknya. Bulu romanya kembali berdiri.

Hingga Lana sudah selesai berpakaian, ia menggunakan kimono mandinya, ia menyisir rambutnya lembut dan memakai pelembab pada wajahnya.

Lana merasakan sesuatu menggenggam kakinya. Lana mencoba menghentakkannya ke lantai, tetapi kakinya mendadak tak bisa bergerak, hingga Lana menatap nanar kebawah sana, melihat bayangan hitam menyeramkan menggerayangi kakinya. Lana jatuh, ia berteriak sangat kencang, kepalanya terbentur washtafel.

:::

Aaron dengan panik membawa Lana ke ruang ICU, lana terpaksa prematur. Dokter berusaha membantu persalinan Lana secara caesar dengan keadaan Lana masih pingsan. Hingga dokter membawa kabar yang sangan mengharukan bagi Aaron.

Detik itu, Aaron menangis sejadi jadinya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Mar 23, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

PLAYER | | WARNING 18+🚫Donde viven las historias. Descúbrelo ahora