• 15- Akrab? •

338 50 2
                                    

"Ini benderanya ada di atas pohon, gimana ngambilnya?" ucap gadis berambut panjang itu.

"Ada yang bisa manjat gak?"

Cantika menggeleng. Sebenarnya bisa ia memanjat pohon itu, yang menjadi masalahnya bagaimana ia turun? Terbang?

"Eeh, cowo-cowonya manjat dong. Masa gak bisa."

"Lo nyuruh gue atau Joshua?" tanya Nathan.

"Lucin!"

"Si any*ng, yaudah gue aja," Nathan mengalah. Mending ia memanjat sekarang daripada mendengar ocehan teman kelasnya itu.

Setelah dapat, Nathan melemparkannya ke bawah dan di tangkap oleh gadis berambut panjang itu. Perlahan Nathan turun dari pohon yang lumayan tinggi itu.

"Cepetan elah, lama bener lo turun."

"Sabar, nyed. Gue bukan spidermen yang bisa langsung loncat ke bawah." balas Nathan nyolot.

"Eh cewe, nama lo siapa? Daritadi diem aja, kita gak nerkam kok."

"Cantika."

"Ooh, gue Viona, itu Dela, trus itu Putri. Salken ya." Viona mengenalkan dirinya juga teman-temannya.

Lihat? Betapa lamanya Nathan turun, sampai-sampai Cantika dan yang lainnya sempat untuk berkenalan.

"Salken juga," Cantika tersenyum.

"Kalian semua sekelas?" tanya Cantika penasaran. Karena sedaritadi mereka semua sangat akrab.

"Enggak. Gue sekelas sama Nathan sama Joshua. Kalo Putri sama Dela."

"Gitu ya, gue kira kalian semua sekelas. Akrab banget sih."

"Kita mah sksd aja, Can. Daripada diem-dieman kan? Gak enak, canggung aja gitu." balas Putri.

"Iya juga sih."

Perlahan Cantika mulai membiasakan dirinya untuk berkenalan dengan kelompoknya ini. Ternyata mereka semua orangnya seru dan mudah berbaur.

"Can," panggil Nathan.

"Ya?"

"Gapapa sih, manggil aja," Nathan terkekeh. Cantika tersenyum simpul.

"Btw gue juga sekelas sama lo waktu MPLS. Lo beneran gak ingat?"

"Gue gak terlalu hapal temen-temen waktu MPLS."

Nathan mengangguk, "kalo gitu gini deh." Cantika menolehkan kepalanya ke arah Nathan, menunggu kelanjutan cowo itu.

"Gue Jonathan, panggil aja Nathan. Dari kelas yang sama kayak lo waktu MPLS. Duduk di kursi paling depan ujung deket pintu masuk. Temen sebangku gue namanya Kirana. Gue orangnya paling seru di kelas MPLS kemaren."

Cantika tertawa, "apaan sih, dijelasin panjang lebar."

"Ya gapapa, biar lo tau dan gak lupa. Inget-inget tuh, kalo perlu catat di kertas, di laminating, di pajang di figura. Trus tiap hari lo tatapin tuh, jadi gak lupa." canda Nathan.

"Ribet amat, ogah ah."

"Tiati kualat loh sama cogan."

"Kualat apa emang?" tanya Cantika.

"Kesandung pas jalan."

"Semoga balik ke lo kualatnya, aamiin," Cantika menengadahkan tangannya, layaknya orang yang sedang berdo'a.

Beberapa saat kemudian, Cantika tersandung akar pohon dan hampir terjatuh. Kemudian ia dan Nathan saling berpandangan. Mereka tertawa bersama.

"Itu dua orang di belakang ketawa-ketawa aja, sawan ntar lo bedua. Gue gak tanggung, langsung lari. Ogah nolongin, biar diculik aja sekalian." cerocos Joshua.

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang