Grey Clouds

2.4K 379 15
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...you still there."

•••

Sore itu ada palet cat air yang menganggur, menunggu untuk disapu menggunakan kuas basah. Juga ada secangkir teh dengan uap yang menari di atasnya, mencoba untuk merayu saraf olfaktori siapapun yang berada di sekitarnya. Sedang desau angin berlomba menyelinap lewat jendela yang dibiarkan terbuka lebar, bahkan tirai tipis sudah ikut meliuk indah bersamanya.

Hanya saja, seorang pemuda yang kini duduk menghadap jendela nampak tidak tergoda. Netranya menatap lurus ke arah halaman kecil di samping rumahnya. Ada beberapa bunga yang tumbuh di sana, bunga peony merah muda adalah salah satunya.

Napasnya berembus teratur, ada sesuatu yang tengah mengganggu pikirannya.

Apakah kamu sudah menerima dirinya kembali?

Apakah kamu sudah melupakan kejadian kala itu?

Dan yang terpenting,

Apakah kamu benar-benar sudah memaafkannya?

Pikirannya berkelana hingga hari dimana Seungcheol mengajaknya menikmati cairan hitam dengan kadar kafein yang tinggi. Secangkir kopi dan sebuah penjelasan tersirat. Dimana secara tidak langsung Seungcheol mengatakan pada Mingyu bahwasanya dirimu sudah menolak, dengan kalimat yang disusun sedemikian rupa agar Seungcheol mengerti.

Mengerti bahwa yang diinginkan olehmu bukan lagi Seungcheol.

Bahwa kini kamu telah menemukan tempat yang tepat.

Namun Mingyu bertanya, siapa atau apa tempat yang tepat itu? Mingyu ingin menjadi salah satunya, entah siapa, maupun apa.

Dan Seungcheol sontak terbahak, walaupun tidak cukup keras untuk menyaingi bunyi klakson sebuah mobil sedan. Dia juga mengatakan sebuah hal yang tidak bisa Mingyu pahami artinya ; "Bung, kuingatkan untuk jangan terlalu naif. Berhentilah di tempat lalu lihat lebih teliti, kamu akan tahu tentang siapa ataupun apa tempat yang tepat menurut (Y/n)."

Mungkin kah?

Bolehkah dirinya berharap pada setitik harapan yang membumbung di udara bersama do'a yang terselip setiap malamnya? Bolehkah dirinya merengek pada pemilik Semesta untuk memberinya izin, sekali saja, menjadi salah satu bintang paling terang sebagaimana dirimu memanggilnya kala itu.

- Canopus -

Bibirmu mengulas sebuah senyum tanpa bisa kamu cegah. Teringat pada beberapa hari yang lalu, dimana Mingyu berusaha menunjukkan keseriusannya padamu.

[Constellation Series] | Canopus - Mingyu VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang