Nightfall

1.1K 233 25
                                    

"You are precious too, Canopus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You are precious too, Canopus."

•••

Mingyu tahu, apa yang dimilikinya saat ini tidak akan mampu digantikan dengan yang lain, bahkan jika menurut orang lain hal tersebut lebih baik, MIngyu tetap akan menolak dengan keras. Karena apa yang telah direngkuhnya kini, jauh sekali dari kata baik.

Apa yang ada dalam rengkuhannya luar biasa.

Kini lengannya mampu memelukmu kembali. Dunianya. Langitnya. Cintanya.

Lelaki ini sempat berpikir, jika benar ada teori reinkarnasi, maka apa yang dilakukannya dulu sehingga mendapatkan hadiah luar biasa seperti ini? Apakah mungkin ia meyelamatkan nyawa seorang nenek tua? Atau seekor kucing yang nyaris jatuh ke dalam gorong-gorong? Oh mungkin Mingyu telah menyelamatkan anak anjing yang kehilangan induknya.

Netranya turun, memindai tubuh seseorang yang bersandar nyaman di dada bidangnya. Kamu mendengkur halus, merasa begitu aman dan nyaman dalam tidurmu. Jika dihitung, mungkin kamu terlelap selama dua jam sejak pukul empat di sofa ruang tamu bersama tangan Mingyu yang bekerja ekstraㅡmengusap kepalamu dan memeluk tubuhmu.

"Kamu akan tidur sampai kapan?" Mingyu mulai bersuara, tangannya menepuk pelan pipimu hingga alismu mengerut tanda tidur nyamanmu terganggu.

Mingyu tertawa pelan, bibirnya menyapa pucuk kepalamu sesaat sebelum menepuk bahu dan kepalamu bergantian, mencoba membangunkanmu.

"Beri aku lima menit," ujarmu singkat, kamu kemudian menguap dengan telapak tangan yang menutupi mulutmu. Mingyu sepertinya tidak setuju, karena lelaki pecinta cat air ini justru mencubit pipi kananmu. Tidak kuat namun cukup untuk membuatmu meringis kesal.

"Jauhkan tanganmu atau kupatahkan keduanya."

Lelaki itu tertawa geli. "Lakukan saja, aku ingin melihat usahamu."

Kembali ia tertawa ketika kamu justru bangkit dari posisimu, menatap gusar pada dirinya yang nampak puas. Namun kemudian tatapannya melembut begitu tangannya meraih dagumu dan mengusapnya lembut. 

Mingyu bukanlah seorang religius, beribadah saja dapat ia hitung jari. Namun kali ini ia ingin memanjat langit untuk meminta, jika ia bisa, ia ingin memohon kepada seluruh Tuhan yang ada untuk memberikan setidaknya satu jalan penuh bunga untukmu dan dirinya. Untuk sekiranya memberimu kebahagiaan dan seluruh cinta yang ada pada langit juga bumi.

"Pernahkah kamu berpikir bahwa kamu sangat berharga?" tiba-tiba Mingyu bertanya dan gelengan menyahuti pertanyaannya barusan.

Garis wajahnya masih menunjukkan kelembutan yang sama, kamu berdebar karenanya.

"Mulai sekarang aku akan mengatakan ini setiap hari," ujarnya lagi. "Kamu berharga. Untukku, dan dunia."

Tanganmu menangkup kedua pipinya setelah ia berkata demikian, debar ini begitu menyenangkan hingga kamu dengan sadar mengangkat kedua sudut bibirmu beriringan dengan ibu jarimu yang mengelus lembut pipinya.

"Kamu juga berharga, Canopus. Terima kasih masih bersinar."

Mingyu tahu, mungkin setelah ini kamu akan memberikannya sebuah pukulan, namun ia tidak peduli. Jadi secepat yang ia ingat kepalanya memangkas jarak hingga material lembutnya menyentuh milikmu dengan tepat. Kelopak matanya memejam, bibirnya bergerak dengan lembut. Kamu turut memejamkan mata, pesan yang disampaikan Mingyu berhasil.

Ini cintanya, bentuk apresiasinya juga rasa syukurnya.

Kamu tidak bisa tidak tersenyum dalam tautan ini. Lega rasanya ketika kamu mampu meraih seluruhnya yang ada pada MIngyu, batinnya, jiwanya, raganya. Dan kamu tentu saja tidak perlu khawatir akan apapun nanti.

Kepala Mingyu lebih dulu menjauh, ibu jarinya mengusap bibir bawahmu kemudian ia tersenyum lebar hingga gigi taringnya nampak. Katakan saja kamu gila, tapi kamu ingin menyentuh gigi taring Mingyu kembali dalam sebuah ciuman.

"Aku menyukai ini," katanya, nadanya begitu riang dan kamu ikut tersenyum lebar. "Rasanya menyenangkan ketika aku tahu kamu tetap di sini dan menerima semua yang kuberikan."

"Memang aku mau ke mana..." Kamu mencoba terdengar jenaka.

Mingyu mengangguk setuju. "Bisakah kita melaksanakan pernikahan sekarang juga?"

"Berhenti berkhayal, lebih baik kamu membuat makan malam. Aku ingin sup."

- Canopus -

Lama banget nggak mampir ke sini! Halo penggemar Canopus!

Constellation Series - January 2019

-muffinpororo

-muffinpororo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Constellation Series] | Canopus - Mingyu VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang