[Constellation Series] | Canopus - Mingyu Version

A Glass of Piccolo

"Let's buy some juice, um—raspberry?"

•••

Kamu mengedarkan pandangan pada sebuah bangunan kecil yang hangat. Hujan baru saja reda sepuluh menit yang lalu sejak kamu menginjakan kaki di kafe ini. Dan kamu sama sekali belum pergi memesan apapun.

Menghela napas pelan, kamu beranjak dari dudukmu guna memesan segelas kopi dingin—atau mungkin hangat.

"Selamat sore, selamat datang di kafe kami!" sapa seorang gadis yang berdiri di balik meja kasir. Kamu turut membalas senyumnya seraya mengangguk.

"Aku ingin pesan latte—oh tidak-tidak, um, satu piccolo."

Gadis pelayan tadi mengangguk. "Ada lagi, Nona?"

Begitu kamu menggeleng, gadis itu menyebutkan total yang harus kamu bayar juga bertanya soal namamu agar lebih mudah saat pesananmu selesai dibuat. Setelahnya, seperti biasa, menunggu hingga pesananmu siap.

Kamu kembali duduk di tempat semula. Kembali memperhatikan interior dalam kafe yang kelihatan sederhana namun tetap nyaman. Beberapa menit larut dalam lamunan, kamu tersentak saat seseorang menepuk punggung tanganmu.

"Y-ya? Oh—"

"Melamun lagi? Namamu sudah dipanggil sebanyak empat kali, beruntung aku ada di sini dan mengambil minuman milikmu. Satu gelas piccolo untukmu Nona."

Kamu tertawa pelan ketika melihat pemuda di hadapanmu sedikit membungkuk saat meletakkan satu gelas minuman hangat pesananmu. Dan, harus kamu akui, kamu terpesona dengannya sore hari ini. Kemeja hitam dibalut coat cokelat dan celana kain yang melekat di kakinya membuatnya berkali-kali lipat lebih tampan. Yah, pesona Kim Mingyu.

"Bagaimana kamu bisa ada disini, Gyu?"

Mingyu yang baru saja duduk di kursi yang berhadapan denganmu membelalakkan matanya, kemudian tersenyum manis dengan cepat.

"Aku suka panggilan itu! Jangan diubah," katanya. "Sebenarnya aku melihatmu dari kaca tadi, jadi aku menghampirimu."

Tidak baik. Jantungmu tidak baik. Hanya mendengar alasan yang cukup sepele saja bisa membuatmu berdebar? Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter rupanya.

"Tidak memesan sesuatu?" tanyamu sebelum mengangkat minumanmu dan menghirup aromanya.

Mingyu menopang dagunya dengan sebelah tangan. "Kamu yakin akan meminum itu?"

Kepalamu mengangguk ragu. "Eum—ya? Kenapa memangnya?"

"Tidak," jawab Mingyu. "Aku melihatmu dengan jus saat kita bertemu pertama kali, aku sangsi kamu bisa meminum kopi."