Sekarang waktunya rakyat printilan-printilan cerita yang diperkenalkan :
Elang Ganendra
Dimata Arana, ada satu kata yang pas sekali untuk menggambarkan seorang Elang Ganendra yakni, menyebalkan. Elang itu kaku, wajahnya sering sekali tidak berekspresi. Arana kira, Arka sudah menjadi sosok manusia ter-kaku yang pernah Arana temui tapi ternyata masih ada Elang yang wajahnya sedatar tembok. Elang ini diktaktor dan terlalu memaksa, sikapnya yang satu ini membuat Arana seringkali melontarkan umpatan kasar.
Natan Oksana
Jika Elang adalah orang yang seringkali membuat Arana kesal maka Natan adalah orang yang seringkali membuat Arana jengah. Entah itu karena sikapnya yang brengsek, atau tiba-tiba menjadi manusia ter-clingy. Sifatnya benar-benar berhasil membuat Arana jengkel.
Clara Archer
Clara itu spesies manusia yang sebenarnya ingin Arana musnahkan. Kolot, terlalu patuh pada peraturan semengikat apapun itu. Berkebalikan sekali dengan Arana yang tidak suka diatur aturan yang mengikat.
Xaquila Tavisha
Arana sebenarnya tidak benci pada Xaquila, hanya saja dirinya jengkel saat kata-kata hinaan yang dilontarkan Xaquila benar benar menancap sempurna pada ulu hatinya. Arana sering mencemooh dalam hati, ada persamaan antara dirinya dengan Xaquila yang seringkali membuatnya tertawa hambar ; kisah romansa.
Oceana Paradista
Oceana atau yang lebih akrab disapa Ocean ini, punya warna mata yang membuat Arana tidak percaya. Warna matanya biru neon, terlihat seperti mata palsu. Menurut Arana, Ocean itu tipe yang ceria, pintar menyembunyikan banyak hal dan salah satu yang paling Arana yakin adalah, rasa emosionalnya.
Xiao De Jun
Dejun ini masih abu-abu. Asalnya, kenapa dia bisa ada di Asrama Merauke, kenapa sikapnya agresif lalu berubah drastis menjadi percampuran polos-bodoh. Semua kebenaran tentang Dejun benar-benar masih abu-abu.
Javas Bagaskara
Javas ini minim informasi. Arana tidak terlalu kenal pada cowok ini. Yang dia tau, cowok ini dekat dekat dengan Clara. Javas terlalu tertutup dan Arana terlalu masa bodo.
Aruna Kaminari
Menjengkelkan, kaku, tidak punya emosi, sepertinya itu kata-kata yang cocok untuk menggambarkan seorang Aruna dimata Arana. Selain sifat yang disebutkan, menurut Arana, Aruna ini punya pandangan yang terkesan meremehkan dan Arana jering kali kesal karena itu.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Agent
Teen FictionHidup Arana sebenarnya normal. Normal sekali. Bangun tidur, sekolah, pulang, tawuran, main ponsel, dan tidur. Siklus hidupnya ya hanya seperti itu. Arana bukan gadis penurut memang, bukan juga gadis yang sangat baik. Arana itu gadis pembangkang. Sus...