:: 02 ::

95 29 25
                                    

Di atas meja, tepatnya di hadapan Syifa. Terdapat banyak buku yang tersusun rapih. Buku tersebut disimpan pada rak kecil yang tersandar pada tembok.

Ketika ia mengambil salah satu buku di hadapannya itu. Tak disangka, sebuah surat jatuh dari sela buku tersebut.

Dahi Syifa berkerut.

Tentu saja, ia merasa bingung melihat surat itu. Buku yang sudah ia ambil, diletakkan kembali. Lalu, ia mengambil surat yang jatuh.

''Apa ini?" tanya Syifa sambil membuka surat.

''From :
Seseorang yang duduk di sampingmu"

Membaca kalimat pertama dalam surat itu, refleks, Syifa melirik ke samping kirinya.

Dilihatnya seorang lelaki yang sedang duduk santai sambil membaca sebuah buku kecil tetapi sedikit tebal. Ia pun mengangkat bahu acuh tak acuh dan kembali membaca surat.

Merasa ada yang memperhatikannya, lelaki itu perlahan melirik ke samping kanannya. Melirik gadis yang sedang membaca surat darinya.

Lelaki itu tersenyum tipis. Lalu kembali membaca buku.

''To :
Gadis yang duduk dengan pena birunya"

Membaca kalimat tersebut, mata Syifa melotot sempurna. Dengan cepat, ia mengalihkan pandangan yang tertuju pada pena birunya di atas meja.

''Su--surat ini untukku?"

Seketika jantung Syifa berulah. Detak jantungnya mencepat dengan pikiran yang kacau.

Ia berusaha tidak peduli. Namun, rasa penasaran membuatnya berani untuk membaca isi surat tersebut hingga titik akhir.

''Kau tau...?

...Dalam ilmu biologi, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan berbiji tertutup (Angiospermae).

Untuk tumbuhan berbiji terbuka, bijinya dapat dilihat langsung oleh mata telanjang.

Tetapi, untuk tumbuhan berbiji tertutup, bijinya tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang.

Apakah karena tidak terlihat, biji itu tidak ada? Itu belum sepenuhnya benar bukan?

Hmm...

Bagaimana menurutmu?

Untuk mengetahui apakah di dalam buah itu terdapat biji, maka kita harus membelah buah tersebut.

Kau pasti sudah menyadari keberadaanku di sini. Tetapi, baik diriku maupun dirimu bagaikan biji yang tertutup di dalam buah.

Maka, harus ada yang membelah buah itu agar biji dapat terlihat.

Untuk membelah 'buah' tersebut, maka aku akan ucapkan, ''Hai..."

~G.A.~

Beloved Saturday //Great Distance in A Small LibraryWhere stories live. Discover now