Part 40 : mirip

17.4K 1.1K 72
                                    

Gaes barusan ada yg ngerasain gempa juga ga? 😓

Stay safe ya semua 🙏

💋💋

Ghiska menggeliat pelan tanpa membuka matanya. Nafasnya sedikit sesak karena pacuan jantungnya cepat. Apa yang tadi dia dengar? Astaga! Lalu apa jejak basah yang menempel di keningnya?
Rangga menciumnya! Ini gila! Sebenarnya Ghiska sudah terbangun saat Rangga duduk ditepi ranjang. Gerakan kecil yang timbul membuat gadis itu terbangun namun enggan membuka mata. Ghiska mendengar semua kata yang Rangga ucapkan.

Ghiska mati-matian berusaha untuk tidak tersenyum. Oh, apakah wajahnya memerah? Apakah Rangga menyadari rona dipipinya? Semoga saja tidak. Ghiska meremas seprai kuat-kuat. Ia berusaha mengingat-ingat kalimat yang Rangga ucapkan tadi.

"You're the second special woman after my mom. I love you Ghiska."

Astaga! Ghiska ingin meledak saja rasanya. Dirinya spesial? Ghiska merasa sangat bahagia.

CEKLEK

Ghiska kembali diam dan pura-pura tidur saat mendengar pintu kamar terbuka. Sepertinya Rangga baru selesai mandi. Hidungnya mencium aroma sabun mandi. Ghiska sedikit mengintip melalui celah matanya. Gadis itu langsung menahan nafas mengetahui Rangga tidak pakai baju sedang memilah pakaian didalam lemari. Cowok itu hanya memakai celana bola pendek saja dan rambutnya basah. Handuk kecil tersampir dilehernya. Ghiska menelan saliva.

Mentang-mentang dirinya dianggap masih tidur jadi cowok itu seenaknya tidak pakai baju dari kamar mandi. Hadeh.
Eh, Ghiska melihat sedikit perubahan di lengan Rangga. Ya! Rangga benar-benar ngegym ternyata. Lengan yang tadinya kurus lurus kini sedikit berisi dan bergelombang karena otot yang terbentuk. Walau tetap terlihat kurus dan ototnya belum sempurna tapi Ghiska sangat tercengang melihatnya.

Lalu, apakah perut cowok itu juga sudah terbentuk?

Bertepatan dengan pertanyaan dibenaknya, Rangga berbalik badan. Ghiska kembali memejamkan matanya. Setelah selesai memakai baju Rangga pun mengambil ponselnya di meja belajar.

"Iya halo Vio."

Ghiska langsung tersentak. Rangga teleponan sama Violet?

"Udah kok aku udah di rumah. Makasih ya hehe."

Ghiska mengepalkan tangannya tanpa sadar. Suara Rangga terdengar lembut dan ramah membuat Ghiska kesal.

"Minum obat ya Violet. Semoga cepet sembuh. Nanti aku chat. Dahh."

Setelah menutup telepon Rangga kembali mendekati Ghiska yang masih tertidur. Ini sudah sore dan Ghiska belum juga bangun. Pikirnya. Rangga pun menyentuh bahu Ghiska lalu mengguncangkannya pelan.

"Ghiska. Bangun."

Pake cara yang lembut kek banguninnya.

Ghiska masih enggan membuka mata.

"Ghiska."

Ghiska pun membuka matanya. Rangga tersenyum.

"Bangun. Udah sore. Makan dulu yuk."

"Gak! Gue mau tidur." Ketus Ghiska sambil berbalik badan memunggungi Rangga.

Rangga menghela nafas.

"Kata mama kamu udah tidur lama banget."

Ghiska tidak bergeming membuat Rangga gemas. Rangga pun menarik tangan Ghiska untuk bangun. Gadis itu terpaksa duduk karena tangannya ditarik. Dengan wajah cemberut Ghiska menatap Rangga.
Sementara Rangga mendadak gemas melihat wajah Ghiska bangun tidur.

1. The Nerd Boy And Sexy Girl (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang