Part 15 : makan bareng

19.4K 1.2K 33
                                    

Selamat makan siang 💃
Jangan lupa vote dan komen nya

💋💋

Rangga sedang berbaring di atas kasurnya. Menikmati waktu untuk bersantai-santai ria diatas kasur sambil menunggu rasa kantuk menghampirinya. Tangannya sibuk memainkan helm ungu yang ada diperutnya. Matanya menatap kosong helm itu namun pikirannya sedang berkelana kemana-mana.

TOK TOK TOK

"Rangga, mama boleh masuk enggak?"

Itu suara Retta. Rangga melirik pintu kamarnya sekilas lalu kembali menatap helm itu.

"Iya, Ma."

Pintu kamarnya terbuka. Retta pun masuk dengan membawa nampan berisi susu coklat hangat dan buah stroberi. Kesukaan Rangga. Retta meletakkan nampan itu di meja belajar lalu duduk disamping Rangga. Retta tersenyum sambil mengelus kepala Rangga dengan lembut.

"Udah malem, tumben belum bobo." Ujar Retta.

Hanya terdengar helaan nafas dari Rangga.
Mata Retta pun melirik helm ungu yang sedang Rangga mainkan. Setahu Retta helm itu bukan punya Rangga. Dirumahnya tidak ada helm seperti itu apalagi berwarna ungu. Retta menduga jika mungkin saja itu helm baru Rangga. Tapi lebih terlihat seperti helm perempuan. Retta tersenyum kecil. Tangannya kembali mengelus kepala Rangga dengan penuh sayang. 

"Sebelum bobo minum susu sama makan buahnya dulu, habis itu sikat gigi." Sahut Retta.

Tiba-tiba Rangga mengubah posisinya menjadi tidur dipangkuan Retta dengan tangan melingkari perut wanita itu. Retta tersenyum kecil. Sejak kecil Rangga tidak pernah berubah, selalu manja padanya.

"Ma, Rangga boleh nanya gak?"

"Boleh kok. Mau nanya apa?"

"K-Kalo Rangga pacaran boleh enggak?" Tanya Rangga sambil menatap mamanya.

Retta menunduk, menatap Rangga dengan bingung. Rangga menggigit bibir bawahnya sambil menunggu respon.

"Kamu serius nanya gitu sama mama?"

Rangga mengangguk.

"Hemm gimana ya.. Emangnya kamu udah punya pacar?"

"Ah, itu .. "

Seketika telinga Rangga langsung memerah. Rangga langsung membuang tatapannya ke arah lain. Retta pun menyadarinya. Dan ia tahu sejak kecil telinga Rangga akan memerah jika sedang malu. Retta tersenyum geli.

"Hayo ngaku! Anak mama udah punya pacar ya?" Retta mencubit pipi Rangga dengan kencang.

"Enggak!"

Rangga langsung menyembunyikan wajahnya diperut Retta.

"Terus kenapa nanya gitu? Gak biasanya kamu nanya soal pacaran."

"Cuma pengen tau aja."

Retta mengangguk.

"Pacaran boleh tapi jangan kelewat batas. Pacaran yang sehat saja buat saling kasih semangat, jangan sampai hamil diluar nikah. Apalagi kamu masih sekolah." Ujar Retta.

Rangga mencerna kalimat Retta dengan baik.

"Sebenernya tadi Rangga ditembak sama cewek. Tapi Rangga gak suka cewek itu."

Rangga mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Retta.

"Terus? Kenapa kamu gak suka? Memangnya cewek itu jelek?"

"Enggak sih. Cuma dia itu galak, terus suka main tonjok, suka ngelanggar aturan di sekolah, terus masa ke sekolah pake seragam SD yang sempit padahal dia udah SMA."

1. The Nerd Boy And Sexy Girl (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang