Rangga hanyalah seorang cowok Nerd yang selalu menjadi bahan bullyan di sekolahnya. Hampir satu sekolah jijik dan tidak mau berteman dengannya hanya karena Rangga itu cupu dan anak mamih. Bahkan Rangga sangat cengeng, tidak sepadan dengan usianya ya...
Buat yang penasaran visual cast nya Violet, aku lupa post di part sebelumnya hehe.
Ini nih Violet
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💋💋💋
"kamu bisa masak gak?" Tanya Retta yang sedang memotong-motong bawang.
Ghiska hanya berdiri disamping wanita itu sambil memperhatikan Retta yang begitu lihai memotong bawang dengan cepat. Ghiska tersenyum lalu menggeleng.
"Enggak bisa, Tante."
"Kok Tante sih? Mama dong panggilnya."
"Eh? I-Iya mama Rangga."
"Bagus. Memangnya mama kamu gak ngajarin masak?"
Ghiska terdiam sesaat. Bukanya tidak diajari sih, hanya saja Ghiska yang terlalu malas menghabiskan waktu di dapur. Mending ia menghabiskan waktu untuk duduk di depan meja rias sambil belajar make up. Mungkin Retta tidak suka dengan menantu yang tidak bisa memasak kan? Ghiska juga tidak berniat menjadi menantu keluarga itu sungguhan jadi Ghiska harus tampil seburuk mungkin didepan Retta agar dibatalkan jadi calon mantu.
"Diajarin sih. Tapi aku dulu sibuk latihan taekwondo jadi gak sempet ikut kelas masak."
Gerakan tangan Retta yang sedang memotong bawang pun terhenti.
"Kamu ikutan taekwondo? Secantik ini jago bela diri?" Tanya Retta tidak percaya.
Ghiska tersenyum kecil.
"Iya. Saya lebih suka berantem daripada masak, Tante. Eh salah, mama maksudnya hehe."
Melihat Retta yang menghela nafas pun membuat Ghiska senang. Pasti kini mama Rangga berpikir ulang untuk menerimanya jadi menantu. Lagian menantu apanya, mereka saja masih sekolah. Terlebih Ghiska kan pacaran dengan Rangga hanya karena sesuatu yang lain bukan karena suka. Entah kalau Rangga sendiri bagaimana.
"Perempuan itu harus bisa masak, nak Ghiska. Kalau soal berantem itu laki-laki yang harus bisa. Tapi Rangga gak bisa berantem." Retta tersenyum pada Ghiska.
