23 - |Lanjutan|

25.2K 4K 439
                                    

Setelah 20 menit perjalanan, Asya dan Rendi akhirnya sampai di taman kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 20 menit perjalanan, Asya dan Rendi akhirnya sampai di taman kota. Asya sebenarnya tadi mengajak Rendi ke taman dekat komplek, tapi Rendi tidak mau. Katanya, dia bosan melihat pengunjung ceweknya yang itu-itu saja.

Asya dan Rendi berlari-lari kecil mengelilingi taman. Awalnya mereka berlari beriringan sampai akhirnya Asya tertinggal jauh karena Rendi langkahnya lebar.

"Tungguin, Ren! Jangan cepat-cepat, kenapa!" teriak Asya dengan nafas tersengal-sengal.

Rendi menurut. Dia berhenti sebentar untuk menunggu Asya yang masih mengatur nafas. Matanya menatap sekitar, melihat cewek-cewek cantik yang sedang berlari.

"Lo sebenarnya ngajak gue ke sini buat jogging apa buat lihatin cewek-cewek, sih?" tanya Asya saat sudah berhasil menyusul Rendi.

"Dua-duanya. Sambil menyelam minum air, gitu."

Asya memutar bola matanya jengah lalu berlari mendahului Rendi.

Sepanjang jalan banyak yang memperhatikan Rendi. Rendi yang pada dasarnya memang fuckboy pun mengedipkan matanya, menggoda setiap cewek yang terang-terangan memperhatikannya. Asya sampai jengah sendiri melihatnya.

Rendi mengomentari setiap cewek yang dia lihat. Dia menjelaskan kelebihan dan kekurangan cewek-cewek itu secara visual yang sebenarnya tidak ingin Asya ketahui.

Asya berbalik arah saat melihat masa depannya sedang duduk di bangku taman. Dengan cepat dia menghampiri Elvin yang belum menyadari kedatangannya karena Elvin sedang menunduk.

"Cowok, sendirian aja?" goda Asya saat sudah duduk di samping Elvin.

Elvin mendongak dan kaget melihat Asya sudah di sampingnya. "Ngapain lo disini?"

"Jogging," jawab Asya dengan cengirannya.

Rendi langsung menoleh saat merasa omongannya tidak direspon. Dia kaget melihat Asya sudah tidak ada di belakangnya. Matanya mencari sosok Asya hingga akhirnya dia menemukan Asya sedang duduk di samping cowok ganteng.

"Dia emang benar-benar adik gue," gumam Rendi pelan.

"Woy, Cha! Ayo buruan!" teriak Rendi.

"Duluan aja! Nanti gue nyusul," ucap Asya yang dibalas acungan jempol oleh Rendi. Dengan tidak adanya Asya Rendi jadi lebih leluasa menggoda cewek-cewek.

"Siapa itu tadi?" tanya Elvin dengan pandangan lurus ke arah Rendi.

Mungkin cemburu menjadi rasa yang selalu ada saat seorang cowok memiliki perasaan pada Asya yang notabenenya adalah mantan playgirl yang sewaktu-waktu bisa saja penyakit player-nya kumat. Apalagi yang Elvin lihat Rendi tidak kalah dengannya untuk masalah wajah dan bentuk badan. Malah lebih bagus bentuk badan Rendi.

"Ren!" panggil Asya.

"Apaan?" Rendi yang baru berlari beberapa langkah pun berhenti dan menoleh pada adik sepupunya yang cerewet.

Play With Players (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang