"Hallo?" ucapku dengan mata yang masih tertutup
"Aku kangen," ucapnya diseberang sana
Suara ini
Suara yang aku rindukan juga.
"Na, bisa gak kita ketemu?" tambahnya
Aku diam sebentar, mencerna semuanya.
"Bisa." jawabku
Dia pun men-shareloc dimana kita berdua akan bertemu.
Segera aku bergegas pamit kepada Mama untuk keluar sebentar.
Di dalam perjalanan aku merasa deg degan karena sudah lama tidak bertemu dengannya, sahabat yang selalu memperdebatkan hal kecil, siapa lagi kalau bukan Ayu.
Aku sangat merindukan dia karena terakhir kali bertemu adalah dimana ketika aku marah padanya atas hal yang bukan salahnya, aku marah padanya karena emosiku tidak terkontrol.
***
Aku sudah sampai di tempat yang tadi dia kirimkan padaku, aku mencari keberadaannya lalu ada yang memanggil sambil melambaikan tangannya.
Nah itu dia.
Aku menghampiri dan dia langsung bangkit dari berdirinya kemudian memelukku dengan erat.
"Aku kangen," ucapnya
"Sama." balasku
"Na, aku minta maaf ya buat yang dulu." ujarnya menyesal
"Udah gak usah dibahas." jawabku memilih untuk duduk
"Aku ngerasa bersalah sama kamu,"
"Itu udah lalu, gak usah dibahas."
"Tapi maafin aku," katanya penuh penyesalan
"Iya iya, udah ah pesen makan aku laper."
Ayu memesan beberapa makanan. Setelah makanan datang aku langsung menyantap dengan lahap.
"Na, kamu kok kurusan sih sekarang?" tanya Ayu ditengah tengah makan
Aku menceritakan semuanya bagaimana aku bisa sekurus sekarang.
"Kamu sekarang dimana?" tanyaku ketika aku selesai bercerita
"Aku di bogor."
"Al?"
"Jakarta."
Aku mengangguk dan menyantap lagi makanan dihadapanku.
"Oh iya, Na. Aku sekalian mau kasih kamu sesuatu." katanya sambil mengambil sesuatu dari tasnya
Undangan pernikahan.
"Kamu mau nikah?" tanyaku dan dia mengangguk bahagia
"Dateng ya, awas aja kalo gak dateng."
YOU ARE READING
Rin's, D I A R Y [END]
ספרות נוערPernah berlari dari kenyataan tapi terlalu gengsi untuk mengakui? Pernah menyangkal perasaan karena terlalu takut pada hal yang belum tentu terjadi? Pernah takut untuk ditinggalkan? Pernah tahu tentang penyakit yang penderitanya selalu merasakan ce...
DIARY LI
Start from the beginning