The Masquerade Prince | Chapter 14 - A Maid

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Oh jadi seperti itu caramu supaya terhindar dari banyak pekerjaan."

Jika saja tidak ada pegangan yang melingkar area tangga, mungkin Anna sudah terjungkal ke depan. Jantungnya berdegup kencang begitu mendongak, mendapati sosok yang paling tidak ia harapkan kehadirannya justru sudah berdiri di ujung tangga. Sheva. Wanita berkulit kecokelatan itu bersidekap, menumpukan sebagian berat tubuhnya di pegangan tangga paling ujung. Matanya seakan mampu menguliti Anna saat ini juga.

Sepersekian detik mengalami bergulatan batin, akhirnya Anna memutuskan tetap melangkah tanpa mengacuhkan Sheva.

I'll save myself.

I'll save myself.

I'll save myself.

Kalimat itu terus terngiang di kepalanya. Seakan menjadi tongkat penguat Anna berdiri. Ia sudah janji akan baik-baik saja sampai Riana datang. Sehingga, menghindar adalah cara terbaik untuk menyelamatkan dirinya sendiri saat ini.

"Bagus sekali sikapmu. Baru bekerja dua hari, tapi sudah mampu menipu orang-orang terdekat Tuan Muda Dextier dengan wajah pura-pura polosmu itu." Sheva menarik sudut bibir sinis. Tatapannya melayang meremehkan Anna.

Begitu kaki Anna menginjak tangga terakhir, tubuhnya terhuyung saat Sheva tiba-tiba mencekal kasar lengannya. Entah faktor perbedaan postur tubuh atau energinya melemah setelah digunakan bekerja seharian, Anna seakan tak berdaya melakukan perlawanan. Bahkan untuk sekedar melepas cekalan di tangannya saja ia tak sanggup. Dahi Anna mengernyit minta dilepaskan. Namun, dengan teganya Sheva justru menuding telunjuknya tepat di pelipis Anna. Memberikan dorongan kecil yang mampu membuat tubuh gadis di hadapannya bergetar ketakutan.

"Keberadaanmu di sini, tidak lebih sebagai manusia pungut yang dijadikan pelayan. Bersyukurlah Tuan Muda Dextier tidak menjadikanmu pelayan nafsunya. Jangan berbesar kepala karena dapat berteman dengan Riana. Berteman dengan orang terdekat Tuan Muda maupun Diane, tidak menjamin kehidupanmu akan berjalan normal. Lagipula, sampai kapan pun, aku tidak akan membiarkan hidupmu mudah begitu saja! Ingat itu!"

Anna menunduk takut. Matanya terpejam kuat, berusaha mengenyahkan bayang-bayang menakutkan yang terlintas di kepalanya. Tidak. Tidak. Hidupnya pasti sudah berubah.

"Pergi bersihkan seluruh bagian lantai atas! Jangan jadi budak pemalas yang tidak tahu diuntung!" Sheva melempar kain beserta botol berisi cairan pembersih pada wajah Anna.

Anna yang tidak siap pun, membiarkan kain dan botol tersebut berjatuhan di bawah kaki. Gadis itu belum sempat mengumpulkan keberanian saat Sheva kembali mendorongnya sampai tersungkur. Untung saja tangannya dengan cekatan menahan beban tubuh. Jika tidak, dapat dipastikan wajahnya akan membentur ujung tangga yang lancip.

"Kerjakan apa yang aku perintahkan—"

"Berhenti berbuat semena-mena, Sheva. Kau bukan kepala pelayan di sini. Tidak ada aturan yang mengharuskan pelayan baru menuruti perintah pelayan senang bertindak paling berkuasa sepertimu!" geram seseorang muncul dari balik tubuh Sheva.

"Diane...," cicit Sheva begitu membalikkan badan. "A—aku hanya ... ha—tidak bermaksud bertindak seolah paling berkuasa. A—ku hanya mengajarkan Anna untuk mengenal pekerjaan di mansion ini. Ak—"

"CUKUP! Aku tidak butuh kalimat pembelaanmu!" sentak Diane. Wanita paruh itu kemudian beralih memandang Anna yang berusaha berdiri dengan bertumpu pegangan tangga. "Anna, pergi ke lantai atas. Lakukan tugasmu mempersiapkan kebutuhan Tuan Muda Dextier. Tinggalkan peralatan sialan itu. Sekarang."

Tanpa berani berbuat apapun, Anna lantas berbalik dan berjalan tergesa-gesa menuju kamar Dextier yang terletak di bagian sayap kanan mansion. Telinganya seakan menuli ketika mendengar suara bentakan di lantai dasar. Ia tidak merasa di atas awan mendapati Sheva terkena amarah Diana. Anna justru semakin mengkhawatirkan nasibnya esok hari. Gadis itu sangat yakin bahwa Sheva akan membalaskan rasa sakit hati dengan semakin semena-mena terhadapnya.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ