50 [End]

55.1K 2K 199
                                    

"maaf! Pilihanku ternyata menghancurkan ku, bisakah yang kita lepas digenggam kembali? Aku tau itu tak mudah tapi aku yakin perjuanganku akan mendapat sesuatu"

-Raka Faresta

🍁🍁🍁

Sekarang Raka sedang berdiri didepan pintu Rumah yang megah, ya! Raka sudah sampai dirumah Salsa buru-buru Raka memencet bel. Hal yang pertama kali Raka temui adalah Hendrias.

"eh Raka! Masuk nak" ucap Hendrias dengan menahan emosinya, Hendrias tak ingin meluapkannya sekarang.

Raka masuk mengikuti Hendrias saat berada diruang tamu dirinya melihat Galen dan Kartika, Raka duduk disofa single menghadap mereka semua.

"gue udah duga lo bakal kesini, kenapa? Mau bilang kalo lo bahagia ngelepas adek gue?" sindir Galen.

Raka menundukkan kepalanya "mau apa lagi kamu kesini mantan menantu?!" tanya Kartika.

"maaf ma! Tapi.."

"tidak usah manggil saya dengan sebutan mama!" jelas Kartika.

Raka kembali bungkam "kenapa lo ka?!" tanya Galen.

"gue mau ketemu Salsa sebentar len" ucap Raka.

"Salsa udah pergi! Dia ke Jerman mau kuliah, jadi untuk apa kamu datang?" ucap Hendrias.

"Apa?! Kapan Salsa.."

"kok kepo" ucap Kartika.

Raka terkejut saat mendengar itu semua, buru-buru Raka mengambil handphonenya dan menghubungi Salsa.

"mau hubungin Salsa? Udahlah nyerah aja, kartunya udah di gue" ucap Galen melempar kartu SIM tersebut keatas meja.

Hendrias berdiri lalu mendekat dan menonjok pipi Raka kuat sehingga si empunya hanya mampu meringis kesakitan.

"nih!" ucap Hendrias menyerahkan surat berukuran kecil kemudian berlalu meninggalkan Raka diruang tamu.

Raka memandang surat itu bingung "itu surat dari Salsa, udah ya gue capek" ucap Galen kemudian menarik tangan mamanya pergi.

Lagi-lagi Raka dibuat bingung, kemudian Raka memutuskan untuk pergi dari rumah Salsa menuju mobilnya. Sesampainya di mobil Raka masih di buat penasaran dengan surat itu bagaimana tidak Salsa sangat niat dalam membuat surat.

Raka membuka surat itu.

Gue udah tau pasti lo bakal kerumah gue, bukan sok tau ya! Tapi feeling gue biasanya memang benar.

Kenapa lo kerumah gue? Mau ketemu gue? Sudahlah ka! Gue udah bilang kalau gue pergi, gue bakal kuliah di Jerman jadi lo bisa bahagia tanpa mikirin gue.

Gue bakal kembali tapi mungkin bawa gandengan hehehe

Ka! gue juga butuh bahagia kali, gue juga butuh orang spesial dikehidupan gue biar terlihat gak monoton gitu. jadi, bahagia lah dengan dia dan biarkan gue disini mencari kebahagiaan sendiri.

Raka mengusap wajahnya kasar "gue nyesel sa! Gue berasa ngelepas berlian demi pasir, gue salah sa! Bukan Adeeva yang gue cinta tapi lo, Sa! Gue mohon kembali, gue janji gak bakal ngulangin kesalahan gue" ucap Raka mengacak rambutnya frustasi.

Salsaka [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang