42

26.2K 1.5K 232
                                    

"Saat aku kembali berharap! kamu langsung pergi, ketika aku memilih mundur kamu langsung sigap menahanku. Lantas apa mau mu? Baku hantam aku siap!"

-Salsa Aurellia

🍁🍁🍁

Kini mereka semua sudah berkumpul di rooftop, semua sahabat Salsa juga sudah tau permasalah Raka dan Salsa. Salsa yang hanya bisa terduduk lemas dan menangis, Raka yang emosi, Alvaro yang memasang wajah tak berdosa-nya, Adeeva dengan senyum kemenangan-nya dan yang lain hanya memandang sendu.

"ka!" ucap Salsa dengan suara serak karna semalam dia menangis memikirkan kesalahpahaman ini ditambah lagi Raka yang tidak pulang.

Raka hanya menatap Salsa tajam tanpa berbicara "mending diem dulu deh sa! Biarin Alvaro yang jelasin sejelas-jelasnya" ucap Adeeva.

"diem lo jelek!" ucap Galen.

Adeeva hanya mengerucutkan bibirnya "Al! Gue butuh penjelasan lo tentang ini" ucap Raka, berusaha menahan emosinya dan menunjukkan foto yang diambil oleh Adeeva.

Alvaro hanya memandang malas "sa! Gue harus jujur" ucap Alvaro.

Salsa hanya memandang Alvaro dengan mata yang berbinar didalam hati Salsa, Alvaro pasti akan menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

"iya al! Jelasin sama dia kalo kita.."

"Salsa yang ngajak gue ke apartemen gue ka, dia yang ngajak gue jalan terus dia juga yang nawarin gue buat itu" ucap Alvaro lantang membuat semua yang ada disana memandang bingung.

Seketika badan Salsa beku, hatinya sesak entah kenapa hari ini orang yang sudah menyakitinya dulu sekarang kembali menyakitinya. Apa salah Salsa sebenarnya?

"al!" panggil Salsa dengan sorot mata penuh kebencian dan kekecewaan.

"nah kan udah gue duga! Lo emang begituan sama Alvaro, seharusnya lo mikirin om sama tante sa! lo tuh masih sekolah" ucap Adeeva seolah peduli dan dibalas tatapan tajam oleh Salsa.

Brak

Raka mengeprak meja kini emosinya tak bisa di kontrol lagi, ia harus meluapkannya sekarang juga.

"lo hebat sa! Lo buat gue percaya dengan sikap lo selama ini, anjing lo! Gak mikir lo! Bangsat! Pelacur! Dibayar berapa lo, hah?!" bentak Raka.

Bruk

Galen memukul pipi Raka "jaga ucapan lo" ucap Galen tegas.

"kenapa? Emang bener kan? Masih aja di bela, lo harusnya sadar kelakuan adek lo tuh gimana" ucap Raka emosi.

Devan hanya menjadi penengah mereka saat ini, sebenarnya Devan juga tersulut emosi tapi dia tak tau harus membela siapa disini.

"ka! Ini gak bener, Al! Bilang kalo yang lo ucapin itu gak bener! Gak usah bohong al maksud lo apa, hah?!" terak Salsa frustasi.

"lo yang maksud-nya apa?! Jangan sok suci anjing! Murahan lo bangsat!" umpat Raka kemudian pergi meninggalkan semuanya diikuti oleh Alvaro.

Adeeva juga ingin melangkahkan kaki-nya tapi tertahan karna ada yang mencekalnya.

Plak

Salsaka [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang