Raka langsung memeluk Salsa tak perduli seperti apa ekspresi Adeeva sekarang.

Salsa menumpahkan tangisan yang selama ini ia tahan didalam pelukkan Raka "maaf" ucap Raka.

"lo gak salah ka, gak perlu minta maaf. Sekarang gue ikhlas ka! gue nyerah! gue lepas lo! semoga lo bahagia ya, maaf selama ini gue ngerepotin lo"

Adeeva berjalan dan menjauhkan tubuh Raka dari Salsa "udahkan ngomongnya?" ucap Adeeva menarik tangan Raka paksa meninggalkan Salsa.

"GUE PERGI KA!" teriak Salsa sambil menghapus air matanya.

Raka menghentikan langkah kakinya saat mendengar ucapan Salsa, kemudian membalikkan badan kearah Salsa, tapi Salsa sudah berlari menjauh seolah tak ingin dilihat lagi oleh Raka.

---

Hari menjelang malam, sekarang Raka berada di kamarnya dan dimana Adeeva? Mungkin Adeeva ada dikamarnya juga, sedang beristirahat. Raka memandang kotak yang di berikan oleh Salsa tadi, haruskah ia membukanya sekarang? Otak Raka berkata penasaran dan hati Raka berkata belum siap. Perlahan Raka membuka surat yang ada dibelakang kotak tersebut karna Salsa menyuruhnya begitu.

Hey kamu!!

Saat membaca itu Raka terkejut, ini bukan mimpikan? Ditulisan itu tertera kamu, apakah Salsa memanggil Raka kamu? Iya kamu? Untuk pertama kalinya hati Raka menghangat karna hal sederhana itu, entahlah karna apa? Tidak mungkin hanya karna Salsa yang memanggilnya kamu kan? Raka kembali membaca dengan senyum yang mengembang.

Sudah lama aku ingin mengubah nama panggilan kita, tapi ternyata dia lebih dulu memanggilmu seperti itu, karna tak ingin menjadi plagiat! baru sekarang aku memutuskan mengubahnya hehe.

Suka gak?

"Suka kok" jawab Raka spontan yang masih tak memudarkan senyumnya.

Sebelumnya aku ingin memastikan apakah kamu sudah siap untuk mengetahuinya?

"Apa?" Raka kembali menjawab padahal dia tau kalau Salsa tak akan mendengarnya.

Aku rasa iya, kalau gitu mari kita mulai.

Eh ada yang lupa mon maap ngil buru-buru, udah gak sabar sih.

Raka terkekeh membaca itu "Bisa-bisanya" ucap Raka sambil geleng-geleng kepala.

Aku harap dia yang bersamamu menjadi yang terakhir bagimu, aku harap hanya aku yang merasa sakit disini dan aku harap kamu bahagia. Aamiinin dongg!

Tak usah repot-repot memikirkan ku, tenang! hatiku sudah terbiasa karna kamu.

Seketika senyuman Raka memudar tergantikan dengan raut bingung.

Pertama yang harus kamu lakukan adalah membuka kotak yang aku berikan kepadamu.

Raka mengikuti arahan dari Salsa, lalu membuka kotak yang ada disampingnya. Saat membuka itu Raka menemukan sebuah Flashdisk dengan tempelan note kecil diatasnya yang bertuliskan 'BUKA AKU'. Raka kembali memgernyitkan dahi bingung.

Raka kembali membaca surat dari Salsa.

Apa yang kamu temukan disana?

Raka mengangkat Flashdisk kedepan wajahnya "Flashdisk?" tanya Raka.

Jangan bingung, bukalah file tanggal pernikahan kita. Jangan bilang kamu lupa ya!

"22 juli kan? Lo kira gue pikun?!" kesal Raka.

Salsaka [End]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant