Mbg-04

657 52 0
                                    

Your voment is very precious to me
🦋🦋🦋

Zeline kini tengah memakan bubur yang baru dibeli oleh Arvin tadi, dia sedang menikmatinya sambil memainkan iPhone nya sedangkan Arvin tengah mandi.

Kring!! Kringg!!

Deringan iPhone milik Arvin berbunyi, di situ tertera nama 'bi mina'. Zeline yang melihat itu mengernyitkan dahinya, lalu mengangkat telepon itu, dia tau kalo itu tidak sopan tapi mana tau penting kan?

"Halo tuan, den Alan demamnya tinggi dari kemarin, dia gak mau ke dokter tuan" ucap seseorang diseberang telepon terdengar panik.

"Maaf, bi. Nanti akan saya sampaikan"

"Eh,, anu makasih!"

Tutt tuttt tuut!

Kenapa sih? Batin Zeline lalu dia melanjutkan aktivitas nya yang tadi sempat tertunda. Hingga pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok Arvin dengan rambut basahnya.

"Oh ya Vin!"

"Hmm?"

"Tadi bi mina telpon katanya Alan sakit" kata Zeline santai lalu meminum minumannya.

"Apa!!"

Byuurr!! Ohookk uhhuuk hukk!!

"Iii, jorok banget sih lo"

"Cih siapa suru lo triak triak! Huh!!"

"Gue balik ya!"

"Gue anter!"

"Gak usah!"

"Lo tu batu banget ya, lo mau liat si Alan Alan itu sakit kan? Biar cepet gue anter gak pake nolak!!" Kata Zeline lalu menarik tangan Arvin keluar kamar.

Akhirnya Arvin pasrah dan mengikuti Zeline. Hingga ke parkir dan masuk ke mobil.

"Tapi lo gak boleh turun!" Ucap Arvin saat mobil sudah melaju.

"Lah kenapa?"

"Ga boleh atau gak gue gak kasih tau jalannya!"

"Ish iyaiya"

Mereke pergi ke sebuah rumah bercat biru langit dan putih. Arvin langung turun dan melambaikan tangannya seakan mengusir Zeline, hingga dia benar benar melihat mobill Zeline menjauh.

***

"Dia dimana bi?" Tanya Arvin saat melihat bi minah membawa teh.

"Di kamar anda tuan"

"Kenapa gak manggil dokter aja?"

"Dokter Riska lagi cuti hamil tuan, dokter Rafa sedang diluar kota"

"Papa??!!" Ucap seorang anak kecil berlali memeluk Arvin.

"Papa?" Beo seseorang.

"Zeline ngapain kamu disini!"

"L-lo punya anak?" Tanya Zeline menutup mulutnya.

"Iya, puas lo sekarang lo mau nyebarin ini kesekolah juga boleh! Dan jangan dekatin gue lagi!" Sentak Arvin.

"Papa? Apa itu mama?" Tanya anak itu dengan polosnya.

"Iya sayang ini mama" saut Zeline membiat Arvin terdiam.

"Sini sayang, peluk mama! Mama kangen" Tanpa aba aba Anak itu langsung memeluk Zeline. Zeline merasakan hangatnya badan anak ini.

"Kamu sakit, ayo istirahat! Nama kamu Alan kan?"

"Iya ma, mama kenapa gak pernah kesini?" Tanyan nya dengan polos.

"Mama sibuk sayang, tapi sekarang mama bakalan sering kesini, sekarang ayo istirahat nanti bakal ada dokter yang kesini" diangguki oleh Alan.

Zeline pun mengurus Alan dengan telaten, dia menyuapkan bubur yang sudah dibuatkan bi mina, dan sesekali mengganti kompres yang ada di lipatan ketiak Alan.

"Habis, sekarang kamu tidur ya" ucap Zeline lalu dipatuhi oleh Alan. Sementara itu Arvin terus melihat interaksi keduanya.

"Zeline sekarang mending lo pulang!" Suruh Arvin.

"Kenapa sih Vin?? Lo ngamilin anak orang sebelum nikah, gue pikir lo gay?" Tanya Zeline lalu mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

"Iya kenapa, lo mau sebar ini ke semua orang terserah! Dan lo ngapain ngaku ngaku jadi mamanya Alan?!" Hardik Arvin lagi.

"Lo kenapa sih? Seburuk itu kah pandangan gue ke lo?!"Tanya Zeline tak habis pikir bahkan dia mulai meneteskan air matanya.

"Gue tau gue gak cocok jadi mama! Tapi gue gak tega!" Sambungnya.

"Bu-bukan gitu maksud gue? Maaf!" Ucap Arvin melunakkan suarannya lalu mendekat ke arah Zeline.

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu memecahka suasana canggung, Zeline langsung pergi mencuci mukanya, lalu kembali untuk melihat siapa yang datang.

"Dokter Felo tolong periksa Alan dong?" Ucap Zeline saat melihat siapa yang berada di depan Arvin lalu diangguki oleh dokter itu.

***

"Alan baik baik saja, masalah demam dia hanya perlu istirahat dan makan yang teratur, ini juga tak perlu obat tinggal kasih vitamin ini saja" ucap Dokter Felo kepada Zeline lalu menyerahkan Vitamin yang dimaksud.

"Makasih Dokter"

"Sudah tugas saya, permisi" Pamitnya lalu keluar diantar oleh bi mina.

"Makasih, dan semoga lu bisa pertanggung jawab in apa yang udah lo bilang ke Alan"

"Okey, hmm ngomong ngomong nama panjangnya Alan siapa? Umurnya udah berapa? Udah sekolah?" Tanya Zeline.

"Cerewet! Namanya Glover Harlan dipanggil Alan, umurnya masih 4 tahun. Gue masuk in playgroup sih kapan dia mau aja" jawab Arvin.

"And btw tadi lo lucu pas lagi nangis masak ya gini seburuk itukah pandangan gue ke lo" ejek Arvin menirukan Zeline.

"Salah ngomong lagi"

"Heh gak ada ya! Gue bilang seburuk itukah pandangan lo ke gue! Gausah dibalik  balik kali!" Judes Zeline.

"Lah gue dengernya gitu kok"

"Lo cuma dengerkan? Gue yang bilang! Gelut lo?!" Tegas Zeline.

"Idih udah salah gak mau ngaku lagi"

"Heh! Gue tu gak salah! lo aja yang salah denger! Gak percaya? Tanya aja sama yang baca!" Tegas Zeline.

"Serah deh! Cewek selalu benar!" Pasrah Arvin.

"Emang!" Jawab Zeline bangga lalu dibalas kedikkan bahu oleh Arvin.

"Hmm Vin? Gue pamit ya, kalo Alan nanya bilang nanti sore gue kemari" ucap Zeline.

"Pd banget lo Alan nanyain" ejek Arvin.

"Jangan mulai deh lo! Mau debat lagi hah?!" Zeline ngegas.

"Iye iye kagak!"

"Udah ah mau pamit, bete lama lama sama gay!" Ejek Zeline balik.

"Heh gue gak gay ya! Kalo gay tu Alan dari mana?" Tanya Arvin

"Au dari pasangan gay lu kali! Bye!" Pamit Zeline lalu berlari.

=#=#=#=#=#=#=#=#=#=#=#=#=#=#=
Heyyoo!! Aku kembali tinggalkan jejak kalian ya!! Maklumkan typo yang bertebaran!!

*sudah di revisi

My Bad Girl☑️Where stories live. Discover now