DSCS - Nasihat Bijak Aziz untuk Alvagra!

7.7K 529 222
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh!

Bagi yang cari malam pertama Mas Aziz dan Dek Syafa dua chap lagi ya.

Chap Ini bagaimana kerennya Pakdos menasihati Kak Alva, lalu chap depan cinta Syafa terbalaskan, baru deh malam pertama.

Mau yang hot +++ atau biasa saja?

Chap itu akan aku sisipin jika kalian minta kalau ngga wassalam.

***~'•~💞~•'~***

Acara berlangsung meriah walau hanya sekadar undangan biasa seperti selamatan. Kedua mempelai telah jadi pasangan setelah lika-liku badai menerjang. Seperti apa yang Allah takdir kan bahwa jodoh tidak akan kemana atau tertukar. Jadi dianjurkan bersyukur menerima atau bertawakal yakin pada-Nya jodoh hadir tanpa dikehendaki.

Seperti halnya Syafa tidak pernah menyangka jikalau Aziz adalah takdirnya. Dirinya bahkan tidak percaya pemuda dewasa ini akan jadi imamnya setelah badai datang. Semua terasa mimpi dikala pagi hari Dosennya datang tanpa di duga maksud serta tujuan.

Allah maha besar maka Syafa sangat bersyukur di mana menyatukan pada Imam di mimpinya saat meminta petunjuk-Nya. Demi Allah sang pencipta alam semesta, ia semakin mencintai-Nya setulus hati. Di mna dia mampu mencurahkan keluh kesahnya dan kini semua mendapat balasan begitu indah.

Senyum tipis itu menggetarkan hati Syafa dikala ingat shalat pertama kali di imami Aziz. Jelas terngiang di mana Suaminya meraih tangannya lalu memberikan ciuman di punggung tangannya setelah ia cium punggung tangan sang Suami.

Jelas bagaimana Suaminya membantu Syafa memaki hijab lalu melangkah bersama bergandengan tangan menuruni tangga. Degup jantung terasa menggila terasa teduh saat Aziz berbisik kata Adek. Masya Allah, hatinya langsung mekar akan sebuah kebahagiaan.

Beda dengan Aziz tampak tenang setelah acara selesai. Keluarganya pulang ke apartemennya yang ada di Sleman. Kini ia berada di rumah orangtua Syafa untuk lebih mengakrabkan diri. Bukan apa dia ingin jadi menantu baik supaya bisa membantu dikala dibutuhkan.

Senyum hinggap dikala Alvagra tampak di goda habis-habisan oleh mertuanya. Aziz tidak menyangka ada gadis yang mampu menaklukkan hati Kakak iparnya. Jadi penasaran siapa gadis itu sampai kakak Istrinya begitu antusias sekali.

Jika saja boleh jujur Aziz ingin sekali melihat Alvagra jadi pria baik lalu membina rumah tangga. Mencintai seorang gadis atas nama Allah bukan nafsu belaka. Benar adanya pria ini memiliki sejuta pesona serta keistimewaan. Hanya saja akhlaknya kurang, tetapi Aziz yakin Alvagra bisa merubah tabiat buruk.

"Siapa gerangan wanita beruntung itu yang bisa menaklukkan, Kakak Alva?" Tanya Aziz sedikit menggoda.

"Tidak kenal, tetapi yang jelas gadis cantik anak Pak Kiyai di pesantren Dek Syafa mondok. Aku tidak kenal yang jelas memakai jilbab ungu syar'i." Alvagra tersenyum mengingat semuanya.

"Masya Allah, jadi Kakakku ini menyukai Ning, ya?" Kekeh Syafa belum tahu siapa gadis itu.

"Alhamdulillah, kalau Kakak suka Ning. Papa suka setidaknya bisa merubah anak ganteng, Papa," nimbrung Hardi.

"Mama sangat bahagia akhirnya anak nakal ini mau tunduk juga. Jangan pacaran langsung khitbah saja, Kak," tutur Arumi.

"Ah, terimakasih banyak semua hanya saja tidak mau menikah masih sayang sama kebebasan, hehehehe" canda Alvagra.

Aziz terdiam mencerna perkataan Alvagra. Jangan bilang wanita itu adalah Ning Sabrina kebetulan tadi pakai hijab ungu syar'i. Benarkah itu? Kenapa bisa begini? Dia sangat bahagia hanya saja dirinya tidak mau gadis itu hanya sebagai koleksi kakak iparnya.

Dalam Sajadah Cinta, Syafa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang