DSCS - Undangan Pernikahan!

6.2K 475 175
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam hangat untuk Rosever dari Sabang sampai Merauke.

💔💔💔

Seisi kampus UGM gempar akan undangan yang tersebar. Bukan tanpa alasan kenapa dan mengapa? Pasalnya undangan ini begitu mengejutkan bagi mereka. Secara orang yang menikah sangat terobsesi pada Dosen ganteng.

Mereka tidak habis pikir Syafa malah mau menikah dengan pria asing. Padahal selama ini jelas terlihat betapa gadis mungil itu sangat mencintai Aziz. Lalau kenapa tidak mengejar Dosen mereka?

Lain hanya Syafa merasa hancur ingin mengais keras, tetapi tidak berani. Dia hanya bisa menangis keras serta mengadu pada Allah. Hanya pada-Nya ia mampu meluapkan emosi hati. Tak ayal Syafa sering menangis dalam sepertiga malam.

Sebelum prewedding dia tidak mampu mengatakan apa-apa pada calon imamnya. Bahkan tidak ayal membuatnya Syafa terus diam mengurus surat nikah. Saat foto prewedding ia tidak pernah menatap calon Suaminya. Syafa terkesan berpaling tidak sanggup menerima takdir.

Para penghuni kampus UGM terlihat merumpi akan Syafa menikah dengan pemuda asing. Terlihat jelas teman mereka begitu mencintai Dosen ganteng. Tetapi, yang menjadi pertanyaan dibenak mereka adalah. Kenapa Syafa mau menikah dengan pemuda asing?

Syafa sendiri merasa bergetar hebat pasalnya dua Minggu lagi akan menikah. Dia cengkeram hijab syar'i agar tidak menangis. Dengan perasaan kalut ia melihat undangan tertera namanya dan calon Suaminya.   Bahkan tertera indah nama Aziz untuk orang yang diundang.

"Pak, hiks saya tidak mau engkau mendapat undangan ini dari orang lain. Saya ingin bertemu dengan anda agar lega. Saya tidak sanggup, tetapi harus kuat demi kebahagiaan. Hari ini Bapak tidak ada di kampus maka dari itu saya akan antar undangan ini di RS," lirih Syafa di iringi air mata.

Syafa izin pergi setelah mendapat izin dari orangtuanya. Dia meminta supir pribadi mengantar ke RS. Selagi di perjalanan gadis ini sangat gelisah. Setitik air mata tiba-tiba luruh menghiasi pipi.

Supir pribadi terlihat kasihan melihat  nona mudanya. Dia hanya bisa fokus agar tidak terjadi apa-apa. Setelah sampai di RS ia bertanya mau di tunggu atau bagaimana.

Syafa tersenyum mendengar pertanyaan pria sudah berumur. Dengan lembut ia katakan akan pulang naik taksi. Dengan wajah sedikit murung Syafa melangkah menuju lobi.

Rumah sakit mewah tepat di pusat kota Yogyakarta tampak ramai pengunjung. Dia dengan sopan bertanya pada resepsionis di mana Aziz berada. Dalam hati Syafa begitu gugup saat melangkah di ruangan Dosennya.

Syafa ingat ada pasien yang sedang berkonsultasi tentang penyakit. Alhasil dia menunggu pasien itu keluar dari ruang Aziz. 1 jam Syafa menunggu, tetapi tidak membuahkan hasil. Hingga 15 menit kemudian pasien keluar.

Dengan keberanian tinggi Syafa mengetuk pintu tiga kali. Setelah mendapat respons masuk Syafa masuk dengan langkah bergetar kuat. Dalam hati ia takut menganggu Aziz yang sedang kerja.

Aziz masih konsentrasi membaca laporan pasien terakhir. Dia menyengit dalam karena pintu belum di buka. Sebenernya siapa yang mau berkonsultasi padahal jadwalnya berakhir. Aziz menatap pintu hingga seseorang yang mengganggu pikirannya muncul.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh."

Syafa mencengkeram tas jinjing nya demi mengurai gugup. Setelah berani ia melangkah lebih masuk lagi agar tidak membuat Aziz risi. Wajahnya masih tunduk belum berani menatap pemuda dewasa di depannya. Syafa terlalu gugup serta takut menerima respons Aziz.

Dalam Sajadah Cinta, Syafa! Where stories live. Discover now